Selasa | 11 April 2017 | 10:30 | wita
BN Online.Makassar-Dengan Penyerangan Penyiraman air keras ke Penyidik KPK Novel Baswedan subuh tadi oleh dua orang berboncengan motor di Mesjid Al Ihsan dekat rumahnya di Pesanggarahan Dua Jakarta Utara Kelapa Gading, menyebabkan luka pada dahi dan kelopak mata, maka Gerakan Anti Korupsi Indonesia menyampaikan beberapa dibawah ini :
1. Penyerangan Penyiraman Air Keras buat penyidik KPK merupakan bentuk teror agar KPK secara global tidak konsen mengungkap kasus-kasus korupsi besar, khususnya diduga terkait mega korupsi e-KTP yangy menjerat nama-nama besar dari kalangan DPR, pemerintah, dan swasta.
2.Tindakan ini disinyalir adalah bentuk intimidasi terhadap Novel Baswedan dan penyidik KPK lainya yang sedang membongkar kasus-kasus E-KTP.
3. Novel Baswedan sedang menjabat Ketua Satgas Penyidikan kasus e-KTP yang sedang ditanganinya sehingga lantaran serangan terhadap dia terjadi saat gencar mengusut elite partai politik.
4. Diduga ada kaitannya antara pencegahan keluar negeri semalam sebelumnya dengan . Pada Senin malam (10/4), pimpinan KPK baru saja meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencegah Ketua DPR Setya Novanto ke luar negeri diyakini memiliki kaitan dengan Penyerangan Novel Baswedan
5. Mendesak agar pihak Kepala KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA bekerja serius mengungkap pelaku dan dalang penyerangan tersebut.
6 Meminta Presiden Joko Widodo turut tangan secara langsung memimpin penanggulangan korupsi elite politik di Indonesia
7. Kami imbau kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam menjadikan Korupsi Musuh Bersama dan menganggap Korupsi harus diberantas dengan bantuan publikasi media dalam mempublish Koruptor.
Makassar, 11 April 2017
Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Anti Korupsi Indonesia (DPD- GAKI), Provinsi Sulawesi-Selatan
BUSMAN MUIN, SH
AHLI HUKUM
MUHAMMAD BASRAN
AHLI INVESTIGASI DAN ADVOKASI GAJAHMADA HARDING
KETUA GAKI
Tembusan Yang Terhormat :
1. KETUA UMUM DPP GAKI di Jakarta
2. DEWAN PENDIRI di Jakarta
3. Arsip
Sumber | DPD GAKI | Busman Muin
Editor | BN Sulawesi-Selatan | AA