Minggu, 23 April 2017 | 10:00 | Wita
BN Online, Makassar--- Keluarga besar yang mewakili kakak kandung Salim Mamma, Faizal Mamma meminta kasus pemukulan dilakukan oleh oknum Polisi Militer Laut segera Diproses hukum yang berlaku.
Hal ini di Ungkapkan Faizal Mamma mengatakan kewenangan Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) mengatur perparkiran tidak ada dalam tubuh institusi mereka kecuali kalau Pomal hanya bertugas untuk internalnya.
"Kecuali di depan markasnya memarkir mobil. Menghalangi keluar masuknya mobil komandan-komandannya itu wajar kita ditegur. Ini kan jalan umum, yang bisa mengatur itu pihak dari Pemda setempat. Bukan mereka (Pomal)," katanya saat menggelar konferensi pers di Makassar, Sabtu malam 22 April.
Ia sangat menyesalkan insiden pemukulan yang dilakukan oleh oknum Pomal tersebut. Bahkan, keluarga besarnya tak penerima pemukulan yang menimpa Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel itu.
"Keluarga besar tidak terima atas pemukulan itu. Akan saya tuntut sampai oknumnya diberi sanksi tegas. Ini bukan institusinya tetapi oknumnya," tegas Faizal.
Dijelaskan, untung saat peristiwa itu Salim mengaku sebagai keluarga jenderal. Seandainya tidak, bisa jadi oknum Pomal bahkan akan bertindak lebih semena-mena.
"Yang saya sesalkan, memangnya adik saya (Salim) itu pencuri (sehingga dipukul) dan diseret seperti itu,” imbuh Faizal.
Ia menegaskan, insiden pemukulan yang diduga dilakukan oknum Pomal adalah bentuk arogansi. Menurutnya, aksi pemukulan bahkan menjadi tontotan banyak warga yang kebetulan melintas di jalan itu.
"Semoga ke depannya, (tuntutan) ini bisa memberikan pelajaran kepada anggota Pomal lainnya. Ini bukan daerah lain, ini terjadi di Makassar. Saya minta, oknumnya segera diproses,jangan Arogansi seperti yang menimpa keluarga saya” kata Faizal.
Sementara itu Andi Kemal Anwar berkomentar selaku Keluarga Soppeng yang mewakili keluarga besar Faisal Mamma sangat keberatan atas kelakuan Oknum Angkatan Laut Pomal Mks, Yang melakukan tindakan yg menyerupai preman." Tindakan Yang dilakukan oleh Oknum Angkatan Laut Pomal Makassar ini menyerupai Premanisme yang Semena-mena,seolah-olah tidak ada Etika serta juga kami keluarga besar mengutuk keras tindakan oknum tersebut dan segera mengusut tuntas oknum itu di Proses Hukum yang Berlaku" Tegasnya
Dimana sebelumnya terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum Pomal, Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI AL Yusup mengaku, memang sebelumnya pihak Pomal melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian untuk penertiban parkir liar dan arus lalu lintas di Jalan Satando.
Saat penertiban berlangsung, kebetulan saat itu Salim sedang memarkir kendaraanya. Saat diminta memindahkan mobilnya, ia mengaku-ngaku keluarga kapten, wartawan, dan keluarga anak jenderal saat kendaraannya ditertibkan. Namun, saat hendak dibawa ke Pomal terjatuh pingsan.
"Saat itulah ia mengaku dikeroyok, tetapi bukan pengeroyokan. Kalau memang ia keberatan silakan divisum. Kami juga punya rekaman untuk membuktikan tidak ada penganiayaan saat penertiban itu," beber Yusup saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa 18 April 2017.(*)