Sabtu, 13 Mei 2017

Kepsek SDN Jombe disorot,Diduga Pegang Dana BOS Sendiri, 3 Masalah yang Menderanya

Tags

Sabtu, 13 Mei 2017 | 10:30 | Wita


Kepala Sekolah SDN Jombe Kec.Turatea .Kab.Jeneponto. H.Suharto

BN Online, Jeneponto----Kepala SDN Jombe kecamatan Turatea H Suharto disorot karena, kepala sekolah ini dinilai tidak komitmen dan keluar masuk ceritanya,alias tidak bisa dipegang kata-katanya sebagaimana layaknya kepala  sekolah lainnya.Sorotan itu diungkapkan ketua serikat pers reformasi nasional (SEPERNAS) DPC kab. Jeneponto, Agussalim kepada BN online Jeneponto, sabtu 13 Mei 2017.

Dia menjelaskan walaupun statusnya sebagai hajai,namun orang ini kurang memiliki moral yang bagus, dan sering memiliki sikap kasar terhadap rekan guru apalagi wartawan dan LSM karena dia angkuh dan egois.

Bahkan Suharto ini, yang saat pengangkatannya selaku kepala sekolah (kepsek)diangkat sebagai kepala sekolah (Kepsek)diSDN Jombe satu-satunya kepala sekolah yang bergolongan rendah yaitu hanya III b,setahun lalu,namun karena Suharto dekat dengan penentu kebijakan karena dianggap masuk tim pemenangan penguasa,sehingga untuk mengganti jerih payahnya dia diangkat sebagai kepala sekolah, walaupun golongannya rendah dan kualitasnya buruk atau karbitan.
 
Agussalim menambahkan Jika kita hubungkan dengan golongan rendah dan kualitas buruk,maka sangat mempengaruhi sikapnya sehari-hari terhadap orang lain.Bahkan H suharto selaku kepala sekolah,bertindak juga sebagai bendahara,karena bendaharanya yang bernama Bungania yang mengajar juga disekolah itu,tetap berfungsi tapi tidak maksimal.

Bisa kita liat disekolahnya H.Suharto yang memegang dana bantuan operasional sekolah (BOS) lebih banyak dia pegang uang dana bos daripada bendaharanya,yaitu Suharto memegang dana bos sebesar Rp30 juta ke atas sementara bendaharanya hanya memegang sekita Rp10 juta rupiah saja.

Menurut Bungania dirinya hanya memegang dana bos,sekita Rp10 juta sementara selebihnya dipegang oleh kepala sekolahnya Sekitar Rp30 juta lebih.Demikian pengakuan Bungania kepada BN online ,baru-baru ini disekolahnya.

Itu baru satu kasus yang dilakukan H Suharto,kasus kedua pernah menon aktifkan guru honorernya yang bernama Syaparuddin lantaran faktor egoisme sang kepala sekolah,namun karena banyak sorotan akhirnya sekitar sebulan non aktif,Syaparuddin aktif kembali mengajar.

Kasus ke tiga adalah,dana BOS yang dikelolahnya selama dia menjadi kepala sekolah sekitar 2 tahun,tidak ada yang nampak,termasuk kelengkapan sarana dan prasaranan sekolah, buku-buku pelajaran tidak ada, melainkan dana itu diduga hanya dinikmati secara pribadi.
Terkait dugaan  3 kasus yang dilakukannya,H Suharto yang dikonfirmasi lewat HP dengan sms,Sabtu (13/5)2017, namun H Suharto enggang menjawabnya, walaupun ditelpon langsung tetap dia tak mau mengangkatnya.Hingga beriita ini ditayangkan BN Online, H Suharto belum memberikan klarifikasi.



Penulis : BN | Jeneponto | Agus Munte

Editor   : BN | Sulawesi Selatan | Dny


News Of This Week