Kamis, 01 Juni 2017 | 14:00 | Wita
BN Online, Makassar----Peloemik Kampus UPRI kembali terjadi dimana sengketa kepengurusan yang masih tarik ulur kepengurusan yang berada di jajaran kepengurusan birokrasi kampus di tolak oleh ratusan mahasiswa fakultas tehnik Rabu, (31/05/2017) Sekitar Pukul 13: 30 Wita.
Kejadian yang di lakukan oleh Ketua yayasan dan Rektor UPRI bersama puluhan kepolisian, Anggota TNI dan puluhan Preman, Mengembok/ blockade Semua ruangan Fakuktas teknik UPRI Makassar yang di saksikan oleh mahasiswa UPRI fakultas tehnik.
Diduga permasalahan nya, dekan Fakuktas Teknik Ir. Andi Ilham Samalangi. MT. IPP tidak mengakui Struktur pejabat baru yang di usulkan Yayasan Perguruan tinggi Karya Dharma Pusat Makassar (YPTKD-PM) bersama Rektor tanpa melalui Rapat senat Fakultas teknik, dan tidak di ketahui oleh dekan sehingga terjadi kegaduhan dikampus UPRI Makassar dan ini di anggap tindakan semena-mena sehingga pejabat teknik dan mahasiswa tidak menerima tindakan tersebut.
Salah satu makasiswa mewakili fakuktas teknik UPRI Makassar mengecam tindakan Ketua Yayasan yang di anggap serakah dan Rektor UPRI Makassar yang di anggap tidak demokrasi dalam pengambilan keputusan di mana sejumlah mahasiswa menilai Ketua yayasan melakukan pemecatan sepihak kepada 4 dosen fakultas tehnik kampus UPRI Makassar.
"kami selaku mahasiswa UPRI sangat menyayangkan tindakan yayasan yang mengambil kepentingan pribadi, apalagi pemecatan yang di lakukan secara sepihak sangat di sesalkan, kami ini masuk kuliah membayar dan kami berhak memberi saran dan masukan untuk kepentingan kampus" salut Zulfikar yang mewakili mahasiswa tehnik
Sementara itu mahasiswa yang lain juga menilai pihak yayasan sangat mempoitisasi kepentingan kampus apalagi, memblokade yang di lakukan merugikan mahasiswa, karena saat ini masih bayam mahasiswa yang menyelesaikan urusan kampus," kami menilai bahwa pihak Yayasan sangat politis tanpa memikirkan mahasiswa yang sedang menjalani Semester Pendek, atau Kuliah, Ibu rektor UPRI Makassar tidak mencerminkan dirinya sebagai Rektor harus nya mencari win_ win Solusion dan mencairkan komunikasinya dengan para pejabat di Fakultas Teknik, khususnya Dekan Fakultas Teknik dan Wakil Dekan III Fakultas Teknik yang menangani bidang Kemahasiswaan," salut mahasiswa yang menggunakan mikrofon.
Mahasiswa lain pun melanjutkan bahwa," Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Karya Dharma Pusat Makassar di anggap sebagai ketua yayasan tidak demokrasi karena selama menjabat sebagai Ketua Yayasan tidak ada pembagunan di kampus UPRI di pikirannya hanya ingin menjadikan kampus sebagai milik keluarga dan berupaya merekrut keluarga nya masuk dalam struktural pejabat dan mengeluarkan sebagian Alumni yang sudah puluhan tahun mengabdi di kampus kuning ini, dan Fakultas Teknik yang dikorbankan terkait kebijakan ini," papar mahasiswa.
Diduga sebagian mahasiswa teknik ia tidak menerima tindakan memalukan yang di lakukan ketua yayasan dan Rektor UPRI Makassar, karena ini sangat mengorbankan Mahasiswa teknik UPRI Makassar, dan mahasiswa pun meminta Kopertis Wilayah IX Makassar, Dikti jangan Hanya diam Melihat Konflik yang terjadi di kampus UPRI Makassar," Ibu Kordinator harus Mempertanggung Jawabkan Rektor nya yang direkomendasikan di Kampus UPRI Makassar oleh Kopertis Wilayah IX," Tegas Batara selaku jendral lapangan.(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny