BN.Online Bantaeng - Terkait jenazah Dg Ra'ba yang digotong sarung, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantaeng, Dr Andi Ihsan memberikan penjelasan.
Dr Andi Ihsan mengatakan, saat muncul berita di Rakyatku.com kemarin, terkait jenazah di gotong dengan sarung, dirinya langsung melakukan mengecek langsung kabar tersebut.
"Saya langsung menelpon rumah sakit, puskesmas, dan BSB (Brigade Siaga Bencana), menanyakan adakah telepon masuk untuk meminta ambulans? Dan ternyata tidak ada telepon," ucapnya, Selasa (19/9/2017).
Dinkes Bantaeng, kata dia, sudah ada 3 sistem yang telah berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Yaitu kalau orang sehat supaya tidak jatuh sakit, itu tugas Puskesmas sebagai pelayanan dasar untuk mencegah mereka jatuh sakit. Jika orang sakit yang butuh rujukan, itu tugas BSB. Sementara untuk jenazah, itu tugas Badan Amil Zakat (BAZ) dan diback up oleh ambulans rumah sakit," ujarnya.
Lanjut Dr Andi Ihsan, ketiga sistem ini sudah berjalan. Ada nomor kontak yang bisa dihubungi jika warga Bantaeng membutuhkan bantuan. Dan nomor kontak itu, aktif 24 jam.
Sementara itu, keluarga korban, Muh Saleh membenarkan, jika pihak keluarga tidak menelepon ambulans karena panik.
"Iya (tidak telepon ambulans), paman saya sudah ditemukan kaku dan dikerumuni semut. Jadi kami tidak sempat telepon ambulans karena panik. Inisiatif kami untuk menggotong dengan sarung," ujarnya.
Call center untuk BSB/PSC 119 atau (0413)21408. Dan untuk BAZ dapat menghubungi No 082190892976.
Diketahui, jenazah Dg Ra'ba yang merupakan warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng digotong menggunakan sarung dari kebun ke rumah duka.
Peristiwa tersebut disampaikan Ketua DPC Partai NasDem Gantarangkeke, Hasruddin.
"Iya, saya tadi ikut mengantar jenazah ke rumah duka. Korban ditemukan tidak bernyawa setelah Salat Ashar," ungkapnya, Senin (19/8/2017).
"Jarak dari kebun ke rumah duka sekitar 1,5 KM. Tadi kata Pak Desa tidak ada sama sekali kendaraan, jadi kita gotong pakai sarung," tambahnya.
Sementara Sekretaris DPD Partai NasDem Bantaeng, Ahmad Fihrun sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Kenapa tidak ambil kendaraan alternatif, mobil operasional desa, seperti mobil BUMDes. Apalagi ini keadaan darurat," ucapnya.
Fihrun pun berharap agar ke depannya pemerintah daerah dapat menyiapkan mobil jenazah pada setiap desa.
"Kami harap tidak ada lagi masyarakat yang mengalami kejadian seperti ini," tutupnya.
Penulis | BN.Onlime Bantaeng | Aswin
Editor | BN. Online Sul Sel | Edhy