Jumat, 22 September 2017

Kepala SMPN 3 Palangga Bantah Kalau Gurunya Aniaya Siswa

Tags



BN Online, Gowa----Kepala SMPN 3 Palangga, Djamaluddin dg Nyonri, tidak menerima dengan adanya pemberitaan yang mengatakan gurunya telah menganiaya siswanya kelas VII atas nama Irfandi.


Kejadiannya berawal dari siswa kelas VII sebanyak 9 orang diantaranya 7 orang laki- laki dan 2 orang perempuan pada saat didalam proses belajar mengajar, siswa keluar masuk dan bolak balik.


Saat itu gurunya yang mengajar perempuan, padahal sudah berulang kali untuk mengikuti proses pembelajaran. Tetapi siswa ini tidak mendengar, melainkan keluar masuk kelas.


Akhirnya guru ini yang mengajar kewalahan, karena sudah capek berulang kali disampaikan untuk mengikuti pelajaran, ternyata malah diabaikan.


"Saat itu juga guru tersebut langsung menyampaikan ke Yudi, yang juga guru di SMPN 3 Palangga, agar siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran," ungkap Daeng Nyonri, yang kejadiannya pada hari Selasa (19/9/2017).


Dia juga menyampaikan sebanyak 7 orang siswa laki- laki yang dicubit, 2 orang perempuan tidak dicubitnya.


"Siswa ada 7 orang yang dicubit dan 1 orang langsung pulang untuk mengadu dan memanggil kakaknya datang di sekolah," terangnya kepada Bidik Nasional Online.


Tiba- tiba ada 2 motor yang berjumlah 4 orang datangi SMPN 3 Palangga, dan menggas- gas di halaman sekolah dengan berteriak- teriak sehingga mengundang banyak guru dan siswa yang keluar.


"Saya ini orang veteran dan punya preman banyak di jalan Amblang," tiru Kepala SMPN 3 Palangga kepada wartawan BN.


Dia juga geram dengan kakaknya Irfandi, sebab masuk di halaman sekolah dengan menggas- gas motornya. Perbuatannya sangat kurang ajar dan tidak etis.


Menurutnya penyampaian dari gurunya, saat dia tidak berada di sekolah, kakak siswa ini, berdebat dengan gurunya.


Salah seorang guru menerangkan bahwa kalau ada persoalan seperti itu tidak bisa dicampuri. Apalagi datang dengan brutal dengan gas- gas motor.


Selain itu, kakaknya atas nama Daya ini, juga mengakui bahwa adiknya Irfandi, dikasih keluar dari SMPN 3 Palangga.


Dia melapor ke Polsek Palangga, meminta keadilan bahwa adiknya katanya dicubit dan dikeluarkan tanpa pertimbangan.


"Padahal saya hanya menyampaikan, kalau adiknya tidak mau dibina, bawa saja pulang kembali. Karena tidak mau dibina di sekolah," ucapnya saat ia pertemukan antara guru dan Daya, kakak siswa Irfandi, di ruang kerjanya.  Rabu (20/9/2017)


Sementara guru SMPN 3 Palangga, Yudi, yang dikonfirmasi melalui hp celular, geram juga karena kakaknya Irfandi itu datang di sekolah dengan menggas- gas motor bawa temannya 3 orang dan kata- katanya tidak sopan.


Ia menyebutkan bahwa perbuatan kakaknya itu telah menginjak- injak harga dirinya Kepala Sekolah.


"Saya hanya membina siswa untuk mendisiplinkan saja, memang saya cubit tapi tidak untuk menyakiti," akunya. (Shanty)




Editor : BN | Sulsel | Dny

News Of This Week