BN Online, Makassar----Terkait adanya aksi demo dengan sejumlah Jukir di depan kantor balai Kota Makassar siang tadi, Kamis (12/10/17), dengan hal ini Dirut Pd.Parkir Makassar, Muh.Irianto Ahmad, menanggapi Sangat mengecam adanya jukir yang tidak beretika dan jukir yang tidak mengetahui tentang sosialisasi sistim Parkir Online.
Dengan hal tersebut Irianto, angkat bicara, sama sekali itu tidak ada yang benar, dengan masalah tarif yang 3000 dan 5000 tarif intedentil itu dibuktikan kemren pada acara F8 kemaren di pantai losari, dan dibuktikan pada tarif 4000, dan tentu jukir yang tidak beretika itu, kami akan evaluasi karna Makassar ini program smart city.
"Harus juga pelayanan-pelayannya yang sombere yang menggambarkan bahwa pada saat smart city, makanya apa yang di angkat dalam aksi demontrasi di balaikota kami tidak paham,"tandasnya.
Dengan hal itu Tarif jasa parkir Insidentil artinya sewaktu-waktu, dan seharus nya bisa di bedakan dengan tarif yang hari-hari, sistim kontribusi pd.parkir ke pemkot di kota Makassar adalah sistim defident itu sekitar 55 persen, dari laba bersih dan yang kami capai di tahun 2016 sekitar hampir 1, 3 Milyar ini, makanya saya bingung yang 600 juta itu apa.
"Kemudian Bagi jukir yang tidak beretika dalam melayani masyarakat, seperti smart city ini, saya kira bisa dievaluasi karna seharusnya masyarakat makassar yang sudah dikenal sombere ini, dan buat jukir jangan tidak beretika, yang bisa mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya.Yang tidak mengetahui masalah Mengenai adanya perubahan sistim",tegas Irianto.
Dirut Pd Parkir Makassar Irianto, menurut kami juga masalah sosialisasi sudah di jalankan kemaren-kemaren, baik melalui media cetak, elektronik, online, sudah beberapa kali kami sosialisasikan.
"Dan menurut adanya informasi di lapangan Akan melakukan aksi lagi, Irianto Ahmad menjelaskan, kalau masalah aksi dalam negara kita ini untuk menyampaikan aspirasi kapan saja, dan kapanpun silahkan saja yang penting penyampaian aspirasi itu dilakukan dengan benar sesuai aturan yang ada jangan anarkis, dan mari kita berdialog untuk lebih baik, supaya bagaimana kita mencapai pelayanan semaksimal di kota kita ini", jelas Muh.Iriyanto Ahmad.
Editor : BN | Sulsel | Dny