Selasa, 14 November 2017

Haeruddin:"Nurhayati Melanggar Etika ASN"Meninggalkan Podium Pembina Upacara yang Berlangsung


Kepala SDN 69 Tompo Kelara, Nurhayati, S.Pd


BN Online Jeneponto----Nurhayati,S.Pd,  kepala SDN 69 Tompo Kelara Kecamatan Kelara dianggap telah melanggar Undang-Undang (UU) Aparatur sipil Negara (ASN) serta melanggar etika tentang kewajibannya sebagai kepala sekolah, untuk selalu mengikuti upacara bendera tiap hari Senin. Nurhayati warga jalan Kelara Bontosunggu yang tinggal disamping pegadaian masuk itu, meninggalkan upacara bendera  disekolahnya, saat dia (Nurhayati) menjadi pembina upacara disekolahnya, sekitar jam 7.2o,wita Senin 13 Nopember 2017 kemarin.


Saat sementara lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh paduan suara, mengiringi penaikan bendera merah putih oleh penggerek bendera, tiba-tiba Nurhayati yang jadi pembina upacara saat itu, tak menyelesaikan tugasnya sebagai pembina upacara, akan tetapi langsung meninggalkan podium pembina upacara.Ini bersamaan saat kepala Unit pelaksana tehnis pendidikan (UPTD)kecamatan Kelara,H Haeruddin memasuki lapangan upacara. lantaran,mengunjungi sekolah -sekolah diwilayahnya.


Hal itu diungkapkan kepala UPTD Kec.Kelara H.Hairuddin kepada BN Online Jeneponto, diruang UPTD Kec.Kelara, sekitar jam 11.40 wita, tadi siang, Selasa 14 Nopember 2017.
H.Haeruddin menyayangkan sikap, Nurhayati yang tidak mencerminkan seorang pendidik dan kepala sekolah dikecamatan Kelara, untuk itu kami berharap kepada jajaran dinas pendidikan dan kebudayaan,agar segera memindahkan Nurhayati sebagai kepala sekolah diKelara.Harap H Haeruddin.


Terkait soal itu, jika Nurhayati  
meninggalkan podium upacara, saat upacara bendera berlangsung Senin,13 Nop 2017 hal itu dibenarkan oleh salah seorang guru hononer disekolah SDN 69 Tompo Kelara itu,Nurafni S.Pd saat dikonfirmasi via telpon BN Online Jeneponto, sekitar jam 11:45 mengakui memang bu Nurhayati meninggalkan Upacara yang sedang berlangsung, karena melihat H Haeruddin datang.Namun Nur Afni mengakui bahwa, saat ibu kepsek meninggalkan upacara, bendera sudah dipuncak tiang karena melihat H Haeruddin datang.Namun Nur Afni mengakui bahwa, saat ibu kepsek meninggalkan upacara, bendera sudah dipuncak tiang bendera, dan lagu Indonesia Raya sudah dinyanyikan dan penggerek bendera sudah kembali ditempat, baru bu Nuirhayati meninggalkan lapangan upacara.


Termasuk Mashab, S.Pd, salah seorang guru di SDN 69 Tompo Kelara, kepada BN Online Jeneponto, yang dikonfirmasi diruang UPTD Kelara juga mengakui dan melihat langsung,bu Nurhayati meninggalkan podium pembina upacara, saat H.Haeruddin datang dilapangan upacara, dan saat itu pembina upacara terpaksa di ambil alih oleh kepala UPTD Kelara, H Haeruddin. Aku Mashab.


Kepala UPTD Kelara, H.Haeruddin, bersama Mashab S.Pd, pada saat wawancara dengan BN Online Jeneponto, diruang Uptd Kelara, sekitar pukul 11:40 Wita,  tadi siang Selasa (14/11/17).


Dituding telah melalaikan tugas Negara sebagai pembina upacara, dan ASN yang melanggar Etika oleh H Haeruddin, kepala SDN 69 Tompo Kelara Kec.Kelara Nurhayati,S.Pd yang dikonfirmasi BN Online Jeneponto,ditempat pengetikan diPakkaterang, sekitar jam 12.30 wita Selasa 14 Nopember 2017 tadi siang. Nurhayati kepada BN Online Jeneponto,mengakui memang dirinya meninggalkan upacara bendera yang sedang berlangsung saat dirinya, menjadi pembina upacara pada hari Senin, 13 Nopember 2017 kemarin."Saya mengakui memang meninggalkan upacara saat setelah lagu Indonesia Raya digantikan dan bendera sudah sampai ketiang dan penggerek bendera sudah kembali ketempat”.Jelas Nurhayati.


Dikatakan dirinya(Nurhayati) meninggalkan podium upacara karena terpaksa,lantaran orang yang saya benci selama ini, sejak sepuluh tahun lalu, tiba-tiba muncul H. Haeruddin disekolahku, jadi saya tinggalkan upacara.


"Saya betul-betul benci dan tidak mau lagi bertemu yang Namanya H.Haeruddin karena saya benci, lantaran ada persoalan pribadi 10 tahun silam".


Nurhayati mengakui memang saat mendengar H.Haeruddin Jadi UPTD dikecamatan Kelara, langsung menghadap sama Pak Kadis pendidikan dan kebudaayaan kabupaten Jeneponto,Nur Alam kr Beso, tapi saya belum dikasih pindah hingga hari ini.Ungkap Nurhayati kepada BN Online Jeneponto Tadi siang.(Agus Munte).





Editor : BN | Sulsel | Dny


News Of This Week