BN Online, Makassar----Demokrasi yang kita cintai menjadi tidak netral ketika segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan penyebaran isu Sara yang ingin menjatuhkan calon kandidat lain.
Seperti yang di lakukan oleh salah satu oknum simpatisan calon kandidat yang mencederai perasaan serta menyebarkan isu-isu tidak mencerminkan Demokrasi yang bijak dan arif.
Adanya isu yang tidak bijak di lakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab sehingga Tim kuasa Hukum DIAmi melaporkan kerjadian ini di kantor Panwaslu kota Makassar, di Jalan Toddopuli Kecamatan.Panakkukang, Kamis (15/2/18), dan pemeriksaan sebagai saksi di kantor panwaslu Sulsel, tadi sore Jumat (16/2/18).
Pelaporan ini terbukti Bahwa seakan-akan calon walikota makassar Danny Pomanto dan pasangan Indira Mulyasari, bukan orang Makassar, serta apa yang di lontarkan oleh simpatisan Appi-Cicu ingin mencederai Demokrasi yang telah di bangun selama ini hilang begitu saja.
Kami mewakili Tim DIAmi dan mengambil langkah-langkah untuk melaporkan Ujaran kebencian yang di lakukan oleh simpatisan pasangan calon Walikota Danny Pomanto ," sebagai Tim DIAmi kami tidak tinggal diam saja" Ujar Idham Jaya Gaffar.SH.
Wakil Ketua Tim DIAmi Idham mengatakan, Ini laskar harus kita tegakkan dengan cara yang beradab, dan berbudaya, " Kalau kita merasa orang bugis makassar maka kita harus saling menghargai dan kita kenal istilah sipakalebbi, sipakattokkong, sipakainge, dan dua-duanya menurut paslon, inikan putra terbaik makassar yang akan bertarung," tegasnya.
Lanjut, Kami mewakili tim DIAmi, menganggap ada pelanggaran pilkada disini, dimana diketahui ada ujaran kebencian yang disampaikan untuk memprovokatori masyarakat, bahwa paslon no urut 2 yaitu Ir.Moh.Ramdhan Pomanto dan Indira Mulyasari, itu bukan orang sini tapi orang dari luar Makassar,
"kami menggangap jika perkataan yang dilakukan Paslon simpatisan Appi-Cicu mencedarai demokrasi kita, karna menuduh tanpa ada pembuktian ini bisa memancing dan memprovokasi masyarakat" tandasnya.
Respon dari panwaslu terkait pelaporan kami, "Alhamdulillah luar biasa sekali kami dari tim hukum DIAmi sangat bangga sekali sama bang Ras bisa diterima dengan baik dan pemeriksaan dengan baik, saya juga sangat mengharapkan tim panwas ini independent, sesuai dengan tupoksinya, dan sesuai dalam undang-undang, karna yang mengawasi pilkada, pemilu 2018, siapa lagi kalau bukan mereka, jangan sampai ada yang masuk angin," jelasnya.
Ia menegaskan terkait ujaran kebencian tim lawan, saya sebagai wakil ketua tim DIAmi, mengharapkan tim paslon Appi-Cicu itu bersikap arif dalam berdemokrasi, kami mewakili dari tim Danny Pomanto-Indira Mulyasari bahwa ayolah kita adu program makassar, ini kita bangun sudah baik, dan sudah dirasakan oleh masyarakat, jalan-jalan fasilitas umum, fasilitas sosial, kenapa kita membawa isu-isu sara ujaran kebencian, menghina, dan memasang foto-foto negatif di facebook, dimedsos di WhatsApp dan lain-lainnya, dimana foto berpelukannya pak Danny dan Indira, padahal itu adalah mereka cuma bersalaman.
"Artinya ayo kita munculkan program, dan bersainglah secara sehat.serta secara betul-betul yang tidak menjelek-jelekkan pasangan lain, seperti paslon DIAmi tidak pernah mengungkit masalah-masalah paslon no urut 1 Appi-cicu "tutupnya.
Editor : BN | Sulsel | Dny