Minggu, 08 Juli 2018

Hasil Pleno KPUK Pare-pare, Tunggu Proses MK



BN Online, Pare-pare----Hasil Pleno perhitungan suara pemilihan Walikota Parepare, sudah ditetapkan pemenangnya pasangan petahana Taufan Pawe - Andi Pangerang.


Namun penetapan KPUK Parepare ini dimentahkan oleh Tim paslon 
Faisal Andi Sapada – Asriady Samad (FAS).


Tidak tanggung-tanggung tim FAS  yang dipimpin Yasser  Latief (YL) resmi mengajukan sengketa perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi (MK).


" KPUK Parepare belum berhak menerbitkan penetapan pasangan terpilih pasca putusan MK," aku salah seorang staf Sekretaris KPUK Parepare , yang dihubungi pemberita ,Sabtu (7/7) siang tadi.


" Baiknya bapak kontak mantan Ketua KPU Parepare (maksudnya Yaaser Latif.RED) selaku ketua tim yang melakukan PHP ke MK ini, " usulnya ke JNN.


Namun seperti dirilis penarakyat.com, perjuangan paslon FAS (passongko cellah) untuk mengungkap kejanggalan proses Pilwalkot Parepare terus digencarkan. Tim FAS di-koordinasi Ketua Tim Yasser Latief (YL) resmi mempermasalahkan ada membuktian kecurangan dalam praktek penjoblosan .


Permohonan FAS di MK telah di terima dengan  nomor register 2/PAN/PHP-KOT/2018, pokok perkara: perselisihan hasil pemilihan Walikota Parepare tahun 2018, pemohon: DR Ir H Achmad Faisal Andi Sapada, dan Asriady Samad, A.Md. tertanggal 6 Juli 2018, pukul 14.29 WIB. Sedang termohon adalah KPU Parepare.


Status mentah hasil Pleno perhitungan suara yang dimenangkan TF , dibenarkan Ketua KPUK Parepare , kembali mentah sebelum adanya penetapan MK.


Yasser Latief , sendiri mengakui perjuangan untuk mengungkap kecurangan di Pilwalkot Parepare, dirinya bersama tim lainnya tinggal menunggu panggilan MK untuk persidangan PHP.


Dia menegaskan kecurangan pada Pilwalkot Parepare harus diungkap tuntas, karena diduga dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massive.


Meski Yasser ,yang tercatat sebagai salah satu pengusaha reestate sukses di kawasan Ajatappareng ini, tidak merinci kecurangan apa saja yang kuat dibuktikan di MK . Tapi setidaknya ada tim FAS menemukan belasan indikasi kecurangan pada proses Pilwalkot Parepare.


" Diantaranya, dugaan pemilih siluman (pengguna suket yang diprakirakan mencapai 3000 orang), pembongkaran dan rusaknya segel kotak suara, pemilih di bawah umur, kotak suara diantar dini hari, warga pendukung FAS tak memperoleh C-6, dipersulit di TPS, serta kejanggalan-kejanggalan, " beberapa Yasser Latief.(JNN/NAS).




Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week