Jumat, 21 September 2018

Dinilai Keputusan Sepihak, Ketua FOPPSI Sulsel Angkat Bicara

Tags

Kamis, 20/09/2018 14:10,Wita

Idawati Saleh.SE, Ketua FOPPSI Sul-Sel

BN Online Makassar- Ketua Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI) Wilayah Sulawisi Selatan,Idawati Saleh.SE angkat bicara terkait diberhentikanya secara sepihak oleh oknum Kepala SMPN 6 Turatea Kab. Jeneponto berinisial ( A.J) terhadap (M) tenaga oporator dapodik di bawah naungan FOPPSI belum lama ini, pada hari senin (3/9/2018).


Ditemui di ruang sekretariatnya, kamis (20/9) Idawati. Saleh.SE mengaku merasa prihatin dengan adanya kasus pemberhentian sepihak terhadap Operator oleh kepala sekolah. Seperti yang sudah dialami oleh rekan kami Gempar Riawan di Situbondo Jawa Timur dan Ibu Marsinah di Kab. Jeneponto  Sulawesi Selatan.


Atas kejadian ini, sambung Idawati katakan, FOPPSI sebagai wadahnya operator akan terus mengawal kasus ini supaya tidak ada lagi operator yang diperlakukan tidak adil. Kalau mereka ada kesalahan ada namanya teguran jika sudah sampai 2-3 kali masih melakukan hal yang sama memang pantas diberhentikan. Itupun harus melalui rapat tidak serta merta dipecat. Apalagi bagi operator yang masa kerjanya di SK belum habis. Kasian mereka sudah mengorbankan segalanya dari Waktu,Tenaga,Keluarga bahkan materi. "Karena masih ada itu operator yang masih menggunakan dana pribadi untuk beli kuota," berber Idawati prihatin.


Idawati menggambarkan, terkait dengan aplikasi online sekarang ini sangat kompleks pengisiannya banyak melalui online seperti pengisian Titik Koordinat Siswa dan Guru, Tarik Peserta Didik Baru karna diaplikasi sudah tidak ada lagi tambah Peserta didik secara manual. Kemudian Tarik PTK itu semua secara online. belum lagi Verval PD dan PTK itu juga Online. Sementara di Juknis Dana BOS jelas ada pembiayaan Internet.



Ia, berharap dengan adanya kasus ini yang sudah viral di Medsos dan menjadi isu nasional jadi pembelajaran buat kita semua. Bahwa memberikan bentuk apresiasi terhadap pekerja data tidak selamanya dinilai dengan uang. Tetapi memberikan rasa nyaman itu sudah luar biasa. Dan juga supaya kita bisa menjunjung tinggi adat bugis Makassar yaitu  "Sipakalebbi Sipakatau dan Sipakainga" ucap Idawati mengingatkan.



Harapan kami selanjutnya,ucap Idawati agar aspirasi operator bisa didengar oleh pemangku kebijakan khususnya perlindungan terhadap operator dan kesejahteraan mereka. Karena data yang mereka kerja sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan mulai dari tingkat bawah sampai atas dalam bidang Pendidikan.


"Olehnya itu saya menginginkan kedua belah pihak segera dipertemukan duduk bersama dengan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan FOPPSI. Karna FOPPSI sebagai wadahnya operator untuk mengawal anggota," tutup Idawati Saleh, SE.


Sementara itu, Marsinah ketika dihubungi Via What Appnya,menjelaskan keberatan-nya atas keputusan kepala sekolah. "Saya diberhentikan itu tidak adil pak karna beliau secara pribadi berat mgambil keputusan itu karena desakan dewan guru utamanya Ramlah,S.Pdi dan Saparuddin,S.Pd," terangnya pada BN Online, Kamis ( 20/09/2018) 14;54 Wita 



Menurutnya, keputusan tersebut saya anggap keputusan salah tanpa ada komunikasi masalah ini secara persuasif dan kekeluargaan, karna kepala sekolah telah berpihak kepada guru-guru yang tidak paham prosedur alur pendataan berbasis online.



"Sedangkan saya hanya semata-mata mau menjalankan aturan sistem yang dikluarkan pemerintah demi menyelamatkan Dana Bos, Guru Sertifikasi dan kebaikan semua," tutur Marsinah. (Sy@h


News Of This Week