Sabtu, 15 September 2018

MIN 2 Makassar Bentuk POS (Persatuan Orang Tua Siswa) Dan Manfaatnya

Tags

Sabtu, 15/09/2018 22:19,Wita

BN Online Makassar--Qualitas pembelajaran yang diperoleh oleh anak-anak di sekolah bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, namun menjadi tanggung jawab orang tua juga. Sebagus apapun pelajaran yang diperoleh para siswa, jika tidak ada keberlanjutannya saat di rumah, maka hasil pembelajaran yang didapatkan oleh anak-anak pun tidak akan optimal. Demikian diungkapkan oleh Andi Jumriana Ketua POS MIN 2 Kelas II (Umar Khayam) pada BN Online saat gelarnya salah satu program bulan Gizi di ruang kelas II,sabtu (15/09/2018) 12:48,Wita.


Untuk menyikapi hal ini sambung Jumriana katakan, diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Kami selaku orang tua sebagai bagian dari mata rantai pendidikan juga memiliki peran yang begitu penting dalam proses pembelajaran di sekolah ini.


"Di sekolah memang sudah ada Komite Sekolah yang biasanya beranggotakan beberapa orang tua siswa. Namun, sejauh yang saya ketahui, Komite sekolah lebih banyak menjadi “kepanjangan sekolah” dalam proses musyawarah dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan pendanaan; tidak bertalian langsung dengan akar pendidikan dan teknis pengajaran yang dilakukan oleh para guru, kami rasa tidak ada masalah" ungkapnya lebih dalam.

Saat pelaksanaan program bulan gizi POS kls 2 umar khayam,sabtu (15/9)

Oleh karena itu, lanjut Jumriana untuk menjembati komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa yang langsung berkaitan dengan akar pendidikan dan teknis pembelajaran, seyogianya dapat dibentuk forum atau paguyuban orang tua siswa sebagai wujud nyata upaya untuk turut aktif terlibat dalam bidang pendidikan sebagai bagian dari dunia pendidikan.


Senada apa yang diungkapkan oleh Ibu Yati, juga selaku ketua POS di kelas 5 Al-KHarizmi. Menurutnya paguyuban orang tua atau POS Madrasah merupakan wadah untuk mencegah dan menyelesaikan berbagai masalah. "Jika terjadi kelalaian atau tindak kekerasan antar siswa, adanya indikasi peredaran narkoba,masalah fornografi, ajaran extrim dan tindakan amoral lainnya," terang Ibu Yati mencontohkan.


Selain itu, wadah ini juga dapat berperan aktif dalam berbagai program dalam pelaksanaanya di sekolah seperti gerakan bulan gizi, jalan sehat, leterasi, pentas seni, peduli lingkungan, dan lain-lain.


"Alhamdulillah program yang kami inginkan selama ini baru terwujud  dalam wadah paguyuban atau POS di MIN 2 ini sejak di Nahkodai Ibu Nur Ridawati dengan tujuan agar sesama orang tua siswa saling mengenal lebih dekat, menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas di antara orang tua siswa, sehingga ada kesempatan bagi mereka untuk bertemu dan mendiskusikan banyak hal untuk perbaikan dan kemajuan sekolah. Dengan cara ini, pihak sekolah tidak merasa sendirian, tapi memiliki  partner atau teman untuk bersama-sama saling memajukan sekolah,"  tutupnya.

Ketika di komfirmasi Kepala MIN 2, Nur Ridawati terkait dengan tebentuknya wadah dari orang tua murid menjelaskan, Iya pak "POS" telah dibentuk atas kesepakatan dari orang tua siswa melalui rapat yang mana sebelumnya telah saya sampaikn pada rapat dewan guru beberapa bulan lalu.


Menurutnya, Persatuan Orang Tua Murid (POS) lingkup MIN 2 arahnya bukan permintaan dana.Tapi POS bertujuan agar komunikasi koordinsi dan konsultasi terkait perkembangan belajar  anak-anak agar dapat berjalan lancar. Sehingga meminimalisir komplen anaknya terkait prestasi belajar dan permasalahanya.


"Jadi keberhasilan sekolah/madrasah tidak lepas dari peran penting orang tua dan masyarakat. Harapan agar para orang tua siswa terlibat aktif di sekolah, bahwa tujuan pendidikan tidak semata-mata membentuk insan pendidikan yang cerdas, tapi juga ekosistem pendidikan yang cerdas dan berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong," tutup Nur Ridawati.   (Sy@h)


News Of This Week