BN Online, Makassar----Sektor pertanian memiliki potensi menjanjikan di masa datang, terlebih ditopang oleh harga komoditas pangan yang cenderung stabil. Sebagai salah satu penopang ekonomi rakyat, kalangan pemuda harus diedukasi dan didorong agar memiliki semangat untuk turut andil mengembangkan sektor ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Lembaga Tani Nasional Mandiri (Latani) Djaya Jumain terkait dengan peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September. Hal ini diatur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
Djaya Jumain mengatakan, minimnya pemuda melirik sektor pertanian disebabkan beberapa faktor, di antaranya adalah kurangnya kesempatan untuk memiliki lahan pertanian yang ideal, akses ke lingkungan pendidikan hingga akses pemasaran produk yang kerap terhambat.
"Pemerintah daerah harus mampu membuat regulasi yang membuka peluang kalangan generasi muda melirik sektor pertanian. Di antaranya adalah perlindungan atas kepemilikan lahan hingga akses pemasaran yang terjamin, harga produk yang stabil," terang Djaya Jumain.
Kendati demikian, Djaya Jumain menyebutkan, pemuda yang terjun di sektor pertanian harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan tengang bercocok tanam yang tepat. "Karena sektor pertanian di masa kini adalah sektor yang padat modal hingga padat teknologi," ungkap Djaya Jumain yang juga politisi muda Partai Gerindra.
Menurut aktivis kepemudaan ini, lembaga non profit seperti Latani juga terus berupaya mendorong pemuda untuk terjun mengembangkan sektor pertanian dengan melakukan penyuluhan, pelatihan bercocok tanam, hingga akses permodalan dan bantuan bibit, tapi menurut dia harus pula disokong oleh aturan yang produktif.
"Pemerintah daerah juga harusnya memberi batasan pada pengalihan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan atau pembangunan rumah toko. Ini bentuk kebijakan yang sangat penting, khususnya di sentra-sentra pertanian yang lokasinya dekat dengan perkotaan," terang Djaya.
Di sisi lain, Djaya Jumain menilai perlu dilakukan upaya diversifikasi hasil pertanian untuk meningkatkan nilai jual dan akhirnya mendorong peningkatan kesejahteraan petani.
"Perguruan tinggi harus pula terlibat atau dilibatkan untuk menjadikan bahan mentah hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi siap konsumsi. Sektor pertanian menjadi bidang menjanjikan untuk kesejahteraan kalau dibarengi dengan penerapan teknologi yang tepat," pungkasnya.
Pendekatan teknologi dalam mengelola sektor pertanian inilah yang menjadi celah bagi kalangan generasi muda untuk sukses di bidang ini. Djaya Jumain yang tercatat sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Gowa dari daerah pemilihan Kecamatan Barombong dan Pallangga menilai pemuda harus memegang peranan penting, agar di masa depan sektor pertanian bisa tetap menjadi penopang struktur ekonomi daerah dan penunjang pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan. (*).
Editor : | BN Online | Dny