Selasa, 20 November 2018

FPII Desak Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wartawan Dufi

Tags

 Selasa, 20 November 2018

Mendiang Alm Dufi

BN Online Makassar -- Dunia Wartawan kembali berduka dengan ditemukannya sesosok mayat dalam drum plastik di Klapanunggal Bogor, Minggu pagi (18/11/2018).


Forum Pers Independent Indonesia (FPII) dalam siaran persnya, Senin (19/11/2018) mengutuk keras pembunuhan tersebut dan meminta polisi menangkap dan mengungkap motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut.


Mayat Almarhum Dufi yang belakangan diketahui merupakan Seorang Wartawan Senior pertama sekali ditemui oleh seorang pemulung pada minggu pagi sekitar pkl. 06.00 WIB dalam keadaan dimasukkan ke dalam drum plastik berwarna biru.


"Ini sungguh sangat biadab. FPII minta Polisi segera tangkap ungkap dan motifnya," ujar Ketua Presidium FPII, Kasihhati dalam release resmi FPII.


Ia juga sangat menyesalkan apabila pembunuhan tersebut dilakukan karena masalah pemberitaan. Hal ini sangat bertentangan dengan semangat kebebasan pers.


"Ada Hak Jawab masyarakat bila tidak berkenan dengan hasil karya jurnalistik dari Wartawan," ucap Wanita yang sering dipanggil Bunda ini.


Kasihhati juga menjelaskan, FPII dan Sekber Pers Indonesia akan mengawal dan memonitor kasus ini sampai tuntas.


Perlu diketahui, Dufi atau Abdullah Fithri Setiawan (43) alumni Kampus IISIP Jakarta, angkatan 1993.


Korban juga pernah menjadi wartawan di sejumlah media nasional. Jenazah korban pertama kali ditemukan pemulung berinisial SA (56), yang tengah melintas dan mencari barang bekas pada pukul 06.00 WIB, Minggu 18 November 2018.


Sebelumnya, Kapolsek Klapanunggal AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, mayat di dalam drum tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di Kawasan Industri Kambang Kuning, sekira pukul 06:30 WIB.


"Saksi (pemulung) mengira bahwa drum plastik berisikan sampah. Namun setelah dibuka di dalamnya ada mayat laki-laki. Langsung teriak minta tolong ke warga," jelas Bimantoro, Minggu 18 November 2018. Pria yang biasa dikenal Dufi ini juga merupakan alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Jakarta, lulusan 1992.


Terakhir Dufi diketahui bekerja sebagai tenaga pemasaran (marketing) di televisi milik ormas Islam Muhammadiyah (TVMu).


Saat ini korban meninggalkan enam anak yang masih kecil-kecil dan satu orang istri. Kini, korban telah dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara.


KRONOLOGI


Dufi ditemukan tewas di Kawasan Industri Kembang Kuning, Kampung Narogong, Kabupaten Bogor, diduga tewas karena senjata tajam. Kesimpulan itu merujuk hasil autopsi sementara RS Polri.


Kepala Instalasi Forensik RS Polri Jakarta Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, terdapat luka senjata tajam di bagian tubuh korban.


"Tapi sementara ada luka karena senjata tajam di bagian leher dan punggung," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (18/11/2018).


Namun, pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam penyebab tewasnya pria yang diperkirakan berusia 30-50 tahun itu.


"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan mendalam. Karena mungkin drumnya, gentongnya kecil, mungki juga mau ditekuk. Kita enggak tau. Nanti kita lihat, karena drumnya berisi air," tutur Edy. (*)


News Of This Week