Sabtu, 01 Desember 2018

Pembangunan Proyek Kereta Api Di Sulsel Dinilai Lamban

Tags



BN Online, Makassar----Pembangunan proyek kereta api di Sulsel dinilai lamban, anggota komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono menilai proyek ini sudah tiga kali grounbreaking oleh sejumlah pejabat termasuk Presiden RI Joko Widodo, namun belum bisa juga digunakan.


Menurutnya, pembangunan kereta api tahap awal Makassar-Parepare sejauh 145 Km kurang diperhatikan oleh pemerintah pusat yang tak menguncurkan dana " Seharusnya proyek ini telah rampung, namun pemerintah mengalihkan dananya untuk pembangunan LRT di Jakarta karena tidak difungsikan, satu tahun bisa mengerjakan hingga 40 sampai 100 Km, dan sekaran 4 tahun hanya bisa merampungkan 47 Kilometer,"katanya.


Bambang menilai pemerintah pusat diskrimisinatif terhadap perkembangan ekonomidiluar pulau jawa seperti Sulsel yang merupakan hub untuk kawasan Indonesia timur." Kalau ada kereta api dari Parepare hingga Makassar maka otomatis perekonomian di Sulsel akan semakin baik," pungkasnya.


Sementara Staf Teknik PPK pengembangan perkeretaapian Sulsel optimistia mampu menyelesaikan proyek kereta api Makassar-Parepare pada tahun 2020, "progresnya saat ini untuk 40 Km rute Barru-Parepare direncanakan akan beroperasional pada bulan Februari 2019 nanti," imbuhnya.


Sugiyanto mengatakan, ditahun 2018 ini pihaknya sementara melanjutkan pengerjaan kontruksi dan pembebasan lahan lanjutan dari tahun 2017 lalu."Per 11 Juli 2018, pekerjaan kontruksi yang sedang berjalan di kabupaten Barru sudah mencapai 84, 72 %, kemajuan kontruksi jalur  sepanjang 47, 65% Km mencapai 79%, kontruksi telah berjalandengan kemajuan penyelesaian sepanjang 16, 1 %," terangnya.


Sebelumnya Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan Nurdin Abdullah meninjau proyek Rel Kereta Api (RKA) trans Makassar-Parepare di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru baru-baru ini.Nurdin Abdullah menjami dua tahun ke depan, kereta api sudah bisa beroperasi di Sulsel. "Sebentar lagi, kereta api kita akan selesai, mudah-mudahan 2020 sudah bisa dinikmati. Orang Barru bisa kerja di Makassar 20 menit sudah bisa sampai," tukas Nurdin.


Kepala Balai Tekni Perkeretaapian  Jawa bagian timur Kementrian Perhubungan Nur Setiawan Sidik sudah melaporkan terkait progres kereta api trans Sulawesi ke Nurdin baru-baru ini.


Ia mengatakan pihaknya tahun ini hanya bisa mengerjakan tahap I dan II sepanjang 47 kilo meter dengan anggaran 2, 3 triliun. Pembatasan lahan masih jadi kendala teknis. Kementrian Perhubungan mengeluhkan sulitnya membebaskan lahan di Sulsel." Sangat berat, tidak ada yang mudah untuk tanah. Kita harap dukungan dari warga karena ini untuk kepentingan di Sulawesi," tutup Nur Sidik, Jumat (30/11/18).




News Of This Week