BN Online, Bone----Seorang guru meminta Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Watampone diganti karena disekolah ini isteri Kepala sekolah juga bertindak sebagai kepala sekolah yang kebetulan juga sebagai guru disekolah tersebut sehingga para guru-guru bingung atas tindakan isterinya yang arogan.
Para guru protes Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Watampone atas kepemimpinannya yang tidak mencerminkan sebagai pendidik, memberikan izin kepada guru-guru dengan cara tidak adil dan sangat egois serta berbuat semaunya tanpa melibatkan para guru di sekolah yang paling fatal telah mencaci maki salah satu guru di SMP Negeri 9 Watampone tanpa ada alasan yang jelas dan tepat.
Lanjut guru melalui SMS di ponselku yang tidak mencantungkan namanya mengatakan ada perbuatan sudah mengarah tindak pidana korupsi alias Mark up dana BOS dengan pembelian alat Kesenian berupa dram band seharga Rp 130 juta yang bersumber dana Biaya Operasional Sekolah ( BOS ) tahun 2016- 2018 dengan jumlah dana BOS setiap tahun sebesar Rp 120 juta pertahun namun ketahuan seluruh guru disekolah bahwa harga sebenarnya hanya berkisar Rp 60 juta.
Masih kata dia, atas tindakan Kepala sekolah tersebut bendahara pusing dan takut atas kejadian ini, dan bagaimana caranya untuk Laporan Pertanggung Jawabannya (LPJ ) karena ini tindakan pidana.
Bakri, S.Pd, M.Pd saat ditemui diruang kerjanya secara terpisah, Senin 14 Januari 2019 membantah semua tudingan guru tersebut, "terkait adanya Pembelian drum band sebesar Rp 130 juta itu sudah benar " Namun dibayar dalam bentuk kredit alias cicilan selama tiga tahun mulai 2016 s/d 2018 dengan nada BOS itu kami beli melalui Pak Rusdi yang dulunya menjabat sebagai Kepala Sekolah pada tahun 2016.
"Masih kata dia, drum band ini sudah masuk Laporan Pertanggung Jawabannya ( LPJ ) namun drum band ini lengkap pasilitasnya sehingga harganya tergolong mahal mulai dari Baju, sepatu, topi serta alat- alat lainnya, " tutur Bakri .( Edsus).
Editor : | BN Online | Dny
