Selasa, 29 Januari 2019

Jembatan Terputus, Para Siswa Nekad Nyebrang Pake Se Utas Tali

Pasca jembatan putus, akibat banjir siswa MTS dan Aliyah nekad nyebrang pake talu, Selasa 28 Januari 2019.


BN Online, Jeneponto----Pasca banjir yang menimpa hampir seluruh wilayah dikabupaten Jeneponto Selasa 22 Januari 2019 lalu, meninggalkan duka lara yang berkepanjang karena disamping menghancurkan ratusan rumah warga, puluhan korban jiwa dan harta benda, juga merusak beberapa fasilitas umum(fasum) seperti menghancurkan mesin PDAM 3 lokasi (Munte, sapanang dan Kalakkara parappa) termasuk beberapa infrakstruktur jembatan rusak.

Sebut saja jembatan di Munte kec Turatea yang dikerjakan oleh PT Makassar indah graha sarana (MIGS) dan PT wijaya karya (Wika) tahun 1994-1995 lalu, juga hancur (40) meter sehingga akses yang menghubingkan puluhan desa dikecamatan Turatea dan kabupaten Gowa terputus.

Bukan hanya itu sejumlah sekolah sekolah SMP serta SD lumpuh tidak masuk sekolah karena jembatan yang mereka lewati putus. Salah satu sekolah yang ada dipinggir sungai Munte, yakni pondok pesantren (ponpes Munte) yang membina dua tingkatan yaitu MTS dan Aliyah, yang sering memakai jembatan ini, namun mereka (para siswa) MTS dan Aliyah itu, terpaksa kalau kesekolah harus rela menyabung nyawa untuk nyebrang kesekolahnya, dengan hanya menggunakan se utas tali yang berbahaya, karena sewaktu-waktu banjir dan tali putus.

Pantauan BN Online Jeneponto, tadi pagi diTKP, Selasa 28 Januari 2019, nampak siswa  MTS dan Aliah ponpes Munte, menyeberang dengan aksi nekad pakai tali penyebarangan.

Atas aksi nekad ini, kepala MTS ponpes Munte Hamzah, S. Pd, M. Pd berharap kepada pemerintah khususnya, pemda Jeneponto, pemprov bahkan pemerintah pusat, untuk segera memperbaiki jembatan yang putus, agar tak membahayakan para siswanya yang rutin kesekolah tiap hari.Harap Hamzah. (Agus Munte).





Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week