BN Online, Badung Bali----Kunjungan kerja Dinas Pariwisata Kab Mamasa yang dikemas dalam Studi Banding ke Dinas Pariwisata kab Badung Bali, bertempat kantor Dinas Pariwisata Kab Badung Bali, Jalan Raya Sempidi Mengwi Kab Badung Bali, Senin 18 Maret 2019 berlangsung di Ruang Pesona Pariwisata Badung Bali.
Rombongan Studi Banding Pariwisata Kab Mamasa yang dipimpin langsung oleh Kadis Pariwisata Mamasa Agustina Toding didampingi Sekretaris Pariwisata Shyintia,
Yakobus Eppang Bira staf Keuangan, Alex staf pengelola objek wisata Sarambu Liawan kec. Sumarorong.Dastin staf Promosi Wisata dan samuel D, staf Objek Wisata permandian air panas Malimbong kec Messawa serta Arianus Madundung ketua pemerhati Pariwisata Kab Mamasa dengan melibatkan 2 media yakni A. Waris Tala dari Aliansi Wartawan Mamasa dan Hs.Wahyuni dari Jurnalis Online Indonesia Sulbar .
Rombongan diterima langsung oleh Kadis Pariwisata Kab Badung, Ir. I Made Badra MM didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Kab Badung AA .Putu Yuyun Hanura Eny .M.Si, Kabid Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ir. I Nyoman Suardana, Kabid Pemasaran Pariwisata, D. Ngurah Bhayudewa S.Sos .M.Si, Kabid Industri Pariwisata, Ngakan Putu Triawan, SH serta Kasubag Bidang Daya Tarik Wisata mewakili.
Kadis Pariwisata Badung Prov Bali, Ir. I Made Badra .MM, dalam pemaparannya terkait Destinasi Wisata di Kab Bali Badung mengatakan, Pertumbuhan dan perkembangan wisata di Prov Bali tidak terlepas pucuk pemerintahan dari semua Jajaran OPD dan stakeholder Pemangku adat, tokoh agama dsb bersinergi dalam pengembangan wisata, kehidupan masyarakat Bali setiap hari dalam kesehariannya tidak terlepas dari tradisi dan budaya yang dilakukan secara turun temurun dan dipertahankan kelestariannya termasuk alam, kebiasaan unik tradisi inilah yang mengundang wisatawan manca negara datang sehingga Bali menjadi terkenal, upaya pendukung wisata tentu semua sektor OPD saling mendukung termasuk dalam Infrastruktur menuju objek wisata, Lingkungan hidup bersih tanpa sampah, Kesehatan, Perhubungan transfortasi darat dan Udara (Bandara), kehutanan, Perikanan dan Kelautan semua dipadukan dalam pengembangan objek wisata, jelas I Made Badra.
Lanjut Badra, ada 4 Pilar Wisata di Bali, pilar pertama adalah Destinasi wisata yang terbagi 2 yakni Destinasi wisata Perkotaan berupa waterpack, nigh clabin dsb, serta Destinasi wisata Pedesaan, Pilar ke 2 tentang Perhotelan, Villa, Penginapan, Pilar ke 3 tentang Industri alam dan Pilar ke 4 tentang Pemasaran secara online atau offline. Selain itu dalam pengembangan Pemerintah siapkan anggran yang luar biasa dengan APBD mencapai 7,9 Trilyun, sehingga semua sarana dan prasarana objek wisata bisa dibangun, penghasilan Pajak pendapatan daerah dari wisata diluar distribusi mencapai 7,6 Trilyun ucap Badra.
Masih dengan Badra, bahkan dalam penganggaran di Letislatif, bahkan diluar anggaran yang kami ajukan, pihak legislatifpun ikut mengajukan kegiatan - kegiatan mereka sebagai wakil rakyat diikutkan dalam program di Dinas Kepariwisataan, pemerintahan dan legislatif saling dukung dalam program untuk masyarakat Bali.
Lanjut Kadis Pariwisata Kab Badung, Badra mengatakan Untuk wisata daerah Kab Badung Utara sangat cocok dengan alam kab Mamasa, Pengembangan Destinasinya berbasis Pertanian, Budaya dan Alam, wilayah pengembangan Budaya, Pertanian serta Konservasi sumber air sebagai Destinasi wisata Desa. Jelas Badra.
Kunjungan wistawan manca negara dengan berbagai kebiasaan mereka masyarakat Bali bisa memahami dan merasa tidak terusik dengan kebiasaan para turis manca negara, masyarakat Bali tetap melaksanakan adat dan tradisi dalam kesehariannya, terang Badra, Tempat wisata perkotaan berupa clabin club, Nigh clabin dsb itu disiapkan khusus para turis bertempat di Legian, disana mereka bisa melakukan kebiasaan-kebiasaan mereka seperti dinegara mereka, bagi turis yang berumur 50 tahun keatas dapat berwisata di pantai Sanur, Bagi turis kelas atas Berdasi berduit bisa berwisata ke pantai Nusa Indah dan untuk perpaduan segala umur bisa berwisata di Cangguh, dan di pantai Kutai disana mereka bisa berjemur menanti Sunset, karena bagi para turis menjadi suatu kebanggan bagi mereka yang telah berkunjung ke Bali, jika pulang kenegaranya dengan warna kulit yang berubah coklat menunjukkan jika mereka telah ke Bali. Tutup Badra.
Sementara Kadis Pariwisata Kab Mamasa Agustina Toding, usai kegiatan mengatakan, Dari hasil studi Banding ini, objek wisata Alam Kab Badung Utara Bali yang cocok dengan kondisi Alam Kab Mamasa itulah yang akan kami jadikan percontohan pembangunan wisata Desa, yang didalamya tentang budaya tradisi adat istiadat daerah, pertanian, sumber air namun hal tersebut bisa terwujud jika semua stakeholder bersinergi dengan Lintas sektoral memiliki kemauan bekerja sama dalam membangun sarana prasana objek wisata tersebut termasuk kebijakan dari Pemangku kebijakan dalam hal Ini Bupati dan Wakil Bupati kab Mamasa dalam penganggaran Kepariwisataan pada APBD, terlebih salah satu Misi Visi stretegis utama Bupati dan Wakil Bupati Kab Mamasa adalah Pengembangan Objek kapriwisataan , jelas Agustina.
" Karena Studi Banding kemanapun, dan SDM yang tinggipun jika tidak didukung oleh Penganggaran maka semuanya tidak akan menghasilkan objek yang maksimal, karena pembangunan Infrastruktur, penataan lingkungan, Pertanian, Kehutanan, kesehatan, Perhubungan darat dan Udara (Bandara), Pendidikan semuanya adalah sektor pendukung wisata, tahun ini DAU Dinas Pariwisata Mamasa sebesar 7 ratus juta, beberapa program kegiatan objek wisata yang akan kami tuntaskan seperti objek wisata Sarambuliawang, Bunyu Mussa Balla, Buntu Liarra Negeri diatas awan." terang Agustina.(Yuni)
Editor : | BN Online | Dny