Senin, 25 Maret 2019

Rahman Bando : Kedepan Akan Kami Lakukan Pembenahan di Lingkup Dinas Pendidikan Kota Makassar



BN Online Makassar -  Demi mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik, kepala dinas pendidikan kota Makassar Abd Rahman Bando bertekad untuk membenahi permasalahan yang ada dilingkup dinas pendidikan.25/03/2019

Abd Rahman Bando selaku Kepala dinas pendidikan kota Makassar yang terbilang baru, sekitar tiga bulan lebih menjabat banyak menemukan hal-hal dilingkup pendidikan yang membutuhkan pembenahan.

Adapun masalah utama yang ditemukan yaitu terjadi kekurangan guru hampir 2000 orang, tidak seimbang antara jumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan jumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang akan menampung siswa, pastinya akan ribut terus setiap penerimaan siswa baru di SMPN.

Seperti contoh jumlah alumni di Sekolah Dasar Negeri dengan daya tampung Sekolah Menengah Pertama Negeri tidak seimbang, SD NEGERI (363) Sekolah, Sekolah Dasar Swasta (136) sehingga total sekolah dasar (499), sedangkan SMPN (45), SMP Swasta (163) Total SMP (208), dibandingkan dengan titot SD (499)  Sangat jauh sekali, inilah yang menjadi ketimpangan yang kedepan harus dibenahi ulang.

Masalah lain sebaran sesekol tidak mengikuti sebaran penduduk, seperti contoh sekolah Sekolah Dasar kita banyak berada didalam kota, sedangkan pendudukx berkembang ketimur, seperti Rappocini, Manggala, Panakkukang, Tamalanrea, Biringkanaya, hal ini tidak disertai dengan pembangunan sarana pendidikan dalam 10 sampai 15 th trakhir.

Akibatnya penduduk wilayah timur banyak yang masuk kekota dipagi hari untuk berangkat ke sekolah, sebaliknya siang/sore hari keluar sekolah mobilisasi ketimur, apa dampaknya terjadi kemacetan dipagi hari dan sore hari di jalan-jalan protokol seoerti Jl. Perintis kemerdekaan, Urip Sumoharjo,  bawakaraeng, Jl. AP. Pettarani, Jl. Sultan Alauddin, Jl. Abdullah dg. Sirua dll. belum lagi guru-guru yang tidak ditempatkan sesuai domisilinya, contoh : ada guru yang tinggal di Tamalanrea di tempatkan di Rappocini, ada yang tinggal di Tamalate ditempatkan di Tallo, ada yang tinggal di tallo tapi mengajar di tamalanrea,  ada yang tinggal di tamalanrea tapi ditempatkan di manggala dll.

Akibat dari permasalahan itu menyebabkan guru guru terlambat datang ke sekolah, idealnya  guru yang menjemput anak-anak masuk di Sekolah, menggunakan waktu banyak, sehingga akhirnya menjadi banyak biaya keluar untuk kebutuhan transportasi dll, kualitas pendidikan menurun, karna tiba disekolah sudah tidak fresh karena stres diakibatkan mengalami kemacetan di jalan. terang rahman bando

Selain itu peningkatan mutu pendidikan karakter akan terus dilakukan, banyak yang sudah bagus, akan tetapi perlu ditingkatkan, saat ini belum ada budget untuk dialokasikan peningkatan kapasitas sdm para guru dan kepsek serta pengawas sekolah dan penilik. Hal ini dikarenakan anggaran yang ada terlalu minim, dominan kepada fisik, itupun sangat minim, sedangkan yang mendominasi anggaran pendidikan cuma dana Bos dan Dak, kalau sistemnya terus seperti ini, yakin guru-guru dan kepsek belum bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Harusnya kedepan ketika berbicara mengenai pendidikan, tentu terkait dengan Pelatihan, Workshop, Bintek dan Diklat, sampai saat ini sangat minim, meskipun Kepsek sudah di SK-kan selama 4 tahun ilmunya masih itu - itu saja.

Ramhman Bando menambahkan kedepan ini akan melakukan penataan kembali, mulai tahun 2020 kita mau membuat perencanaan berbasis partisipatif,  stake holder Pendidikan kita libatkan, kita sudah mulai pada tanggal 12 maret yang lalu, kami melakukan namanya forum SKPD lingkup pendidikan, diundang Anggita DPRD kota mks yang  membidangi Pendidikan, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi, LPM, Perwakilan Kecamatan, Dinas dinas terkait, Bapeda,  Keuangan dll.

Semua ini harus dibuat program yang menyentuh mereka, SDM, tata kelola administrasi, mengenai management berdasarkan tupoksi masing-masing, tidak dilepas dari hak hak-nya, kita akan coba  memulai 2020 kedepan, karna kalau 2019 kami tidak boleh lagi mengotak atik karnak sudah ditetapkan anggaran, item item kegiatan, tinggal efektivitas pelaksanaan saja kita kawal, tidak bisa disetel ulang, karna sudah diputuskan melalui  pembahasan yang cukup panjang, sampai ditetapkan sebagai DPA.Pungkas Rahman Bando (Andis)


News Of This Week