Minggu, 10/03/2019 10:24 AM
Menurutnya, guru sangat berperan untuk menjadi contoh, sekaligus motivator dan inspirator. Sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar. Dengan begitu, hasil belajar yang diperoleh berdaya guna dan berhasil.
Sebagai model atau contoh bagi anak tidaklah mudah bagi seorang guru, karena kita tahu setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Karena itu, tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma – norma yang dianut oleh masyarakat.
"Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta didik," paparnya pada BN Online, sabtu ( 9/03/2019).
Lanjut, Sitti Fatimah Katakan, menjadi guru model yang berkarakter memang tidaklah mudah,karena karakter seorang guru harus bisa atau mampu mengubah keadaan atau karakter anak-anak didiknya menjadi lebih baik.
"Di era belakangan ini yang berkarakter adalah administrasi mengajar atau RPP, jangan sekadar RPP yang berkarakter tetapi menghasilkan guru–guru yang berkarakter itu penting juga, dimana guru berkarakter akan menghasilkan juga anak-anak didik yang berkarakter pemimpin," ungkapnya.
"Pada sabtu, 2 Maret 2019 pada Three Secition, Guru Model minggu ini ditampilkan oleh Ibu Nurhabibi, S,Pd., M,Pd (Guru Kelas IV).Berbeda dengan minggu sebelumnya yang menggunakan KTSP, kali ini guru kami berbagi metode mengajarnya dalam kurikulum 2013," terang Sitti Fatimah menggambarkan.
"Semoga bisa menjadi dasar pedoman bagi teman-teman lainnya. Untuk itu tanggapan serta respon positif dari teman-teman juga selalu menghidupkan suasana diskusi pada hari mendatang sehingga dapat menampilkan metode/tekhnik mengajar yang variatif dan lebih kreatif lagi," pungkasnya. (Andis)
Editor/BN Makassar/Sy@h