Senin, 27 Mei 2019

Bos Besar MTC Dipolisikan, Gegara Todong Pengusaha dengan Senjata

Tags


BN Online, Makassar----Bos besar PT Tausan Permai Lestari yang mengelolah Karebosi Condotel dan pusat perbelanjaan MTC serta Karebosi Link, Hasan Basri alias Tengsang kembali berulah. Bak seorang koboi, pengusaha yang pernah dikenal sebagai bos judi ketangkasan di Makassar ini menodongkan sepucuk pistol ke seorang pengusaha, Hendri.

Bos besar PT Tausan Permai Lestari yang mengelolah Karebosi Condotel dan pusat perbelanjaan MTC serta Karebosi Link, Hasan Basri alias Tengsang, pelaku penodongan Hendri, seorang pengusaha.

Peristiwa yang membuat syok pengusaha kelahiran Jeneponto 9 Desember 1980 itu terjadi di lantai satu loby Hotel Condotel, Jalan Bulusaraung sekitar pukul17.50 WITA, Ahab (26/5/2019).

‘’Tiba-tiba saya ditodong pistol oleh Bang Hasan diloby Concdotel Hotel. Banyak yang menyaksikan kejadian itu,” kata Hendri, korban penodongan.

Tak terima diperlakukan semena-mena, kader Pemuda Pancasila Majelis Permusyawaratan Wilayah Sulawesi Selatan (MPW-Sulsel) ini langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Pelabuhan Makassar Ahad petang.

Polres Pelabuhan telah membuat laporan polisi dengan nomor : STPL/176 b/V/2019/SPKT. Laporannya diterima oleh Aiptu Risyal. Laporan warga Jalan Landak Baru Lr 5C Nomor 37, Makassar ini terkait tindak pidana pengancaman menggunakan senjata api.

Penodongan yang dilakukan Hasan Basri berawal ketika ia dipanggil oleh Faisal, untuk menemui Hasan Basri di loby Concotel Hotel. Ketika baru tiba Hendri langsung dihardik.

“Kau suka bikin ulah disini ya,” cetus Hasan Basri dengan wajah merah padam.

Sesaat kemudian pengusaha yang kepalanya penuh uban ini langsung mengeluarkan senjata api jenis pistol dari saku celana kanannya dan menodongkannya ke Hendri.

Korban yang tidak tahu masalah, tak terima diperlakukan semena-mena. Ia langsung meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pelabuhan.

Kabar penodongan dan pengancaman tersebut memantik amarah kader PP di Makassar. Usai shalat Isha ratusan kader PP menyerbu MTC. Di depan pusat perbelanjaan di Jalan Ahmad Yani itu mereka menggelar orasi.

‘’Kami meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan menangkap Hasan Basri. Kami juga meminta aparat kepolisian untuk tiidak main-main dalam kasus ini. Kasus penodongan dan pengancaman yang dilakukan oleh Hasan Basri terhadap kader PP harus diusut tuntas,” tegas Ketua MPW Pemuda Pancasila, Diza Rasyid Ali.

Diza tidak main-main dalam kasus ini. Adik kandung mantan Ketua MPW PP Sulsel dan politisi senior Partai Demokrat Reza Ali bahkan sudah menemui Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Sulsel di kediaman Brigjen Adnas Abbas di Jalan Mongindisi, Makassar.

Hal senada dikatakan ketua OKK MPW PP Sulsel, Zulkifli Thahir. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang. Bang Cule, sapaannya menyesalkan sikap arogan yang ditunjukkan oleh Bang Hasan.

‘’Dari segi usia Bang Hasan itu kan sudah sangat dewasa. Kalau ada masalah kan bisa dibicarakan baik-baik tanpa harus mengacungkan senjata,” sambat politisi Partai Demokrat ini di tengah aksi unjuk rasa depan MTC.

Sementara itu Wakil Ketua MPW PP Sulsel Adi Rasyid Ali juga sangat menyesalkan sikap Bang Hasan yang dinilainya terlalu berlebihan.

‘’Dari dulu orang ini belagu. Mungkin karena merasa terlalu kuat. Pelakunya harus diproses hukum,” tegas Wakil Ketua DPRD Kota Makassar ini.

Sikap arogansi yang ditunjukkan Hasan Basri dengan menodongkan senjata kepada masyarakat ternyata bukan untuk yang pertama kalinya. ‘’Yang saya tahu ini sudah yang ketiga kalinya. Dua kasus sebelumnya tidak diproses. Salah satu kasus penodongan yang dilakukan Hasan Basri terjadi di salah satu ATM,” ungkap Alwi Katu, salah satu pengurus teras MPW PP Sulsel saat berorasi di depan MTC.

Perbuatan Hasan Basri memang tak bisa ditolerir. Apalagi ia menyalahgunakannya dengan menodongkan dan mengancam orang lain. Dalam UU RI Nomor 12/DRT tahun 1951 pasal 1 ayat (1) pelaku bisa diancam hukuman mati.(*)




Editor : | BN Online | Dny


News Of This Week