BN Online, Makassar--"Ini Pj Wali Kota Makassar Aneh, Cenderung Hanya Bikin Sensasi Saja,” ucap Djusman AR, salah seorang penggiat Anti Korupsi kepada awak media ini dalam pesan whatsappnya, saat menangggapi batalnya digelar perhelatan Makassar Internasional Eight Festival (F8) oleh pemerintah kota Makassar.
Menurut Djusman, pengalihan anggaran F8 ke infrastruktur perlu ditelaah. Sebab sebelumnya anggaran tersebut telah ditetapkan bersama oleh Dewan/RPJMD.
Maka kebijakan atas peralihan anggaran kata Djusman, tidak serta merta menjadi kewenangan tunggal pemkot karena berimplikasi pada pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan nantinya.
“Apalagi dengan alasan infrasruktur, kan ada dinas terkait yang menganggarkan. Masing- masing memiliki pagu tersendiri. Sangat patut diuji sejauh mana bobot rasionalisasi yang dimaksud Pj wali kota, khususnya dalam prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran,” ujar Djusman, rabu (17/7/2019).
“Saya khawatir, kebijakan itu bermuatan politik mengingkari atau mengebiri kebijakan pejabat sebelumnya?,” tambahnya lagi.
Kata Djusman, F8 tidak mesti ditiadakan dengan alasan peralihan anggaran, apalagi sudah merupakan agenda tahunan yang lahir tanpa dadakan. “Ini melalui kajian dan proses panjang, yang jelas-jelas melahirkan multi player efek dalam mendorong PAD,” ungkapnya.
Djusman juga mengungkit bagaimana history munculnya kegiatan pekan raya Jakarta yang dicetus Ali Sadikin, dimana diketahui ybs resisten dengan penguasa rezim Soeharto kala itu, tapi menurutnya, kegiatan tersebut tidak ditentang dan dihilangkan.
Diketahui sebelumnya, Perhelatan event besar Makassar Internasional Eight Festival atau populer dengan nama F8, dipastikan batal digelar oleh Pemerintah Kota Makassar tahun ini.
berita terkait :Even F8 Makassar Bakal Dihadiri 29 Negara
Pembatalan event gagasan Wali Kota Makassar Periode 2014-2019, Moh Ramdhan Pomanto disampaikan langsung Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Kamelia Thamrin Tantu dalam konferensi pers, Senin (15/7/2019) lalu.
Kamelia mengatakan, batalnya pelaksanaan F8 tahun ini dalam rangka mengoptimalkan anggaran tahun 2019. Saat ini Pemkot Makassar sedang melakukan rasionalisasi dan pengalihan terhadap belanja daerah.
“Hal ini sesuai petunjuk dan telah mendapat persetujuan Pj Wali Kota Makassar,” katanya.
Menurut Memi, F8 ditunda sampai ada petunjuk lebih lanjut dari wali kota. Dia juga belum bisa memastikan kapan event ini kembali digelar. (*)
Editor : | BN Online | Dny