BN Online, Makassar---Ketua Komisi C DPRD Kota Makassar Abdi Asmara meminta Pemerintah Kota Makassar memastikan beberapa proyek fisik yang berkelanjutan dapat tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
“Misalnya proyek-proyek rumah sakit, beberapa fasilitas lain, misalnya jalan tanah, drainase yang kemudian bisa mengakibatkan genangan bahkan banjir itu yang perlu diproses semua,” kata dia, Rabu, (15/4-2020).
Kendati saat ini wacana refocusing anggaran tengah bergulir. Proyek fisik yang berkelanjutan tersebut, kata Abdi, memiliki posisi krusial dalam kelancaran tatanan kota semisal untuk mengantisipasi bencana.
Tantangannya, Dana Alokasi Khusus (DAK) telah ditiadakan oleh pusat. Sementara beberapa proyek masih dinilai urgen untuk dilakukan.
Abdi menilai pemerintah telah mengetahui hal yang menjadi skala prioritas dan proyek mana yang memiliki anggaran.
Saat ini, Abdi melihat proyek fisik cukup banyak tertunda. Dia menuturkan bahwa hal ini memang perlu untuk tidak ditayangkan jika anggaran masih belum jelas.
“Apalagi dengan kondisi DAK dan DID (Dana Insentif Daerah) yang tidak ada, sementara PAD juga jeblok semua,” katanya.
Abdi menjelaskan saat ini anggaran yang paling memungkinkan hanya sisa-sisa dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dinilai bisa menghasilkan PAD.
Dana lain seperti Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pun tidak tersisa lantaran dicadangkan untuk refocusing.
“Apa yang dirintis (Proyek) tahun lalu di 2019 yang harus dilanjutkan di 2020, kalau tidak terlalu urgen nanti dilanjutkan di 2021,” katanya.