BN Online, Makassar -- Pj Walikota Makassar, Prof Yusran Jusuf melakukan rembuk bersama seluruh stakeholder pendidikan lingkup Kota Makassar membahas tantangan dunia pendidikan di masa pandemi Virus Covid-19. Diskusi yang digelar secara virtual ini berlangsung menarik dengan melibatkan ratusan praktisi pendidikan. Pada kesempatan ini, Yusran mengajak seluruh pihak untuk berani menciptakan inovasi metode pendidikan sebagai jalan keluar terhadap berbagai persoalan yang muncul akibat wabah, Selasa (16/06/2020).
"Wabah virus mengubah banyak hal, termasuk dunia pendidikan. Tiga bulan terakhir ini kita menjalani pembelajaran jarak jauh. Kita sangat berharap tidak terjadi pengurangan kualitas dibanding saat pembelajaran di masa normal. Pada momentum ini, saya ingin mengajak semua pihak, baik itu para guru, organisasi PGRI, Dewan Pendidikan, dan siapa saja untuk berani menciptakan inovasi yang bisa menjadi solusi pendidikan ditengah wabah ini", ujar Yusran saat membuka Silaturrahim Stakholder Pendidikan secara virtual.
Menurut Yusran, pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting yang harus terus di tingkatkan mutu dan kualitasnya, baik itu dari sisi Sumber Daya Manusianya, infrastruktur, termasuk metode pembelajaran di tengah pandemic.
"Pendidikan kita mengalami metode pembelajaran yang berubah. Pandemi ini menuntut kita untuk memperkuat sinergi, kerja kolektif sesuai kompetensi masing-masing. Mari kita tata secara simultan, kita letakkan pondasi yang bagus untuk menjadi roadmap pendidikan kita kedepan", lanjut Yusran.
Pada kesempatan ini, Yusran juga mengajak seluruh stakeholder pendidikan untuk menjadi duta Covid-19 yang ikut memberikan edukasi ditengah masyarakat tentang pelaksanaan protokol kesehatan.
Sementara itu, Plt Kadis Pendidikan Kota Makassar Amalia Malik Hambali yang mendampingi Yusran pada diskusi ini di rujab Walikota Makassar mengatakan bahwa silarahmi virtual ini untuk mencari solusi tentang metode yang paling efektif diterapkan dalam rangka pembelajaran secara daring.
"Selama tiga bulan terakhir ini kita laksanakan pendidikan jarak jauh tentuk banyak kendala yang muncul, baik itu dari sistem yang digunakan, tenaga pendidikan, siswa sekolah termasuk orang tua siswa, sehingga kesempatan ini di gunakan untuk memberikan masukan dan saran-saran yang terbaik, mengingat sistem pendidikan jarak jauh ini kemungkinan masih akan diterapkan hingga akhir tahun ini", ujar Amalia.
Hal lain yang juga menjadi topik utama yakni pelaksanaan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang juga akan dilaksanakan secara online.
"Ini juga sekaligus kita lakukan sosialisasi dan memberikan imput tentang bagaimana prosesnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Secara teknisnya kita tetap mengacu pada Peraturan Mendikbud (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang PPDB TK, SD, SMP, SMA, dan SMK mengenai empat jalur yang ditempuh yakni zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orangtua/wali, dan prestasi", Lanjutnya.(**)