BN.Online Bantaeng, - Forum Pemerhati Petani Butta Toa Kabupaten Bantaeng angkat bicara terkait kelangkaan pupuk bersubsidi sampai saat ini.
Menurut Koordinator 1 Jamaluddin Jamal lewat media ini mengatakan bahwa," Kelangkaan pupuk urea bersubsidi lagi di musim tanam ke tiga tahun 2020, kini petani mulai kebingungan dan resah mencari pupuk di setiap pengecer di kabupaten bantaeng.pada hal tanaman jagung petani sudah berumur 2 minggu dan sudah siap untuk di pupuk".Ucap Jamaluddin Jamal ke awak media.
Lebih lanjut Ketua FP2BT,"Kalaupun petani mendapatkan pupuk urea bersubsidi dengan harga fantastik 150-170 perzak di tahun 2020 ini, kami dari forum pemerhati petani butta toa (FP2BT) sudah tiga kali meneriakkan kelangkaan pupuk urea bersubsi di pemda Kab.Bantaeng, bahkan kami sudah 2 kali ketemu langsung dengan Bapak Bupati Bantaeng DR. ilham azikin langsung dan memberikan solusi agar di siapkan pupuk kompos dengan mengaktifasi kembali pabrik kompos di setiap kecamatan yang pernah mendapatkan pabrik pembuatan kompos, tapi alhamdulillah sampai sekarang belum ada solusi Pemerintah Kabupaten Bantaeng". Lanjutnya.
Kami dari FP2BT berharap agar pemerintah jeli dan ambil sikap untuk memperhatikan petani kita di bantaeng.di semua kabupaten boleh langka tapi janganlah di bantaeng, karena ini bagian dr janji politik Bapak Bupati Bantaeng.
Saya Jamal Gonrong, berharap agar ada alternatif lain untuk petani kita supaya tidak terjadi gagal panen, dan kami juga berharap agar pengawasan di segala lini aktif, serta agar tidak ada oknum bermain lagi jual harga sampai fantastis di atas harga het, ingat petani adalah ujung tombaknya Kabupaten Bantaeng jadi perlu untuk di perhatikan dalam usaha taninya". Tutupnya.
Editor |BN.Online Sul Sel |Edhy