BN Online, Makassar -- Kepala sekolah memegang peran sentral dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Salah satunya yaitu terkait pembayaran berlangganan Cetak (Koran) & Online.
Hal tersebut juga di atur dalam Peraturan Mendikbud No 8/2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah memberikan fleksibilitas, efektivitas, efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi dalam penyaluran dana bantuan operasional sekolah serta undang - undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) No. 14 Tahun 2008.
Hal berbeda terjadi dengan kepala sekolah SDI Tamalanrea 2 Makassar Hj. ST. Huderiah Hadis, SE., S.Pd., yang tidak ingin membayar dana berlangganan cetak & online. Padahal PT. Bidik Nasional Media Groub telah melakukan kemitraan dengan SDI Tamalanrea 2 cukup lama, bahkan telah melakukan ikatan MOU hingga Mei 2023.
Saat awak media ini mengunjungi sekolah SDI Tamalanrea 2, nampak hanya bujang atau security sekolah saja yang ada, Kepsek dan guru pun tidak ada, Senin (14/12/2020).
Ketika bujang atau security di tanya dimana kepsek dan gurunya kenapa jarang hadir?, tidak tau, biasa ji datang tapi cepat pulang dan biasa ada rapatnya, jawab bujang atau security sekolah.
Ketika awak media ini menanyakan langsung melalui sambungan via WhatsApp-nya untuk menagih biaya cetak & online, Jumat 11/12/2020 : "Assalamualaikum di manaki, Hj. ST. Huderiah Hadis, SE., S.Pd., selaku kepala sekolah SDI Tamalanrea 2 : Lagi rapat", singkatnya.
Pada hari Senin 14/11/2020, saat awak media ini hendak menagih dana cetak & online tapi terlihat semua ruangan kosong. Kepala sekolah dan guru tak satupun ada, hanya ada bujang atau security saja yang ada, padahal juga terlihat perbaikan sekolahnya, bagaimana bentuk pengawasan Kepsek tersebut.
Saat awak media ini menghubungi Hj. ST. Huderiah Hadis, SE., S.Pd., Kepsek SDI Tamalanrea 2 lagi melalui sambungan via whatsApp-nya lagi, Huderia berkata, "Maaf baru selesai rapat kenapa selalu menelpon pada waktu yang tidak tepat. Jarang, tapi sering - sering saya ada di sekolah, lagi pula dana bos sudah habis dan tidak adaji pekerjaan yg terbengkalai...makasih".
"Maaf saya sudah tanya bendahara dan satpam yang tinggal di sekolah sebenarnya apa yang kita bawa di sekolah sehingga ada yg mau di bayar... makasih", cetus Huderiah.
"Tidak sepantasnya kepala sekolah berprilaku dan mengucapkan kata - kata seperti itu. Padahal kepala sekolah sebelum-nya hubungan dengan warga dan mitra-nya sangat baik, perilaku seperti ini juga bisa merusak repotasi kepala sekolah yang lain".
IA selaku wartawan PT. Bidik Nasional Media Groub yang telah melakukan kemitraan dengan SDI Tamalanrea 2 akan melakukan tindakan tegas dan melaporkan kepala sekolah itu ke instansi terkait, tutupnya.(Tim)
(Red)