BN Online, Jakarta - LKPASI menggelar Simposium Nasional Tanah Swapraja, Tanah Suku Marga dan Pemangku Adat Seluruh Indonesia di Grand Cempaka Busines Hotel, Jl. Jendral Suprapto, Jakarta Pusat, Jum'at, 20/5/2022).
Acara yang dihadiri oleh seluruh pemangku adat serta para raja-raja seluruh indonesia tersebut berlangsung dari tanggal 18 sampai 20/5/2022.
Turut hadir dalam acara simposium tersebut, Raden H. Dadan Suhendar dari Kerajaan Pajajaran Gunung Agung.Raden H. Dadan Suhendar juga selaku Dewan Pendiri juga sebagai Dewan Kode Etik.
"Pemerintah harus bisa bekerja sama dengan para raja-raja dan berfungsi untuk masyarakat,bukan saja masyarakat Indonesia tapi juga masyarakat dunia. Fungsi para raja-raja harus dikembalikan agar rakyat bisa "Gemah,Ripah,Loh jinawi (makmur, damai, sejahtera," tutur Raden H.Dadan Suhendar.
Senada dengan Raden H.Dadan Suhendar, Sultan Syarif Nazir yang punya gelar, Sultan Assaidis Syarif Nazir Abdul Jalil Saifudin kesultanan syeh yang ke 13, berharap dengan adanya acara simposium ini, para raja-raja yang ada di seluruh Indonesia sebagai owner yang bisa dipercaya oleh pemerintah sebagai pengelola negeri ini.
"Apa yang kami harapkan dengan adanya Simposium ini, Presiden Jokowi harus menghargai kami sebagai pewaris hak adat, budaya. Tanah ini dari dulu awalnya milik kami dan Pemerintah harus segera mengembalikan semuanya kepada kami dan merealisasikannya.Raja, Sultan, Datuk, Penglangsir, Kepala Suku, Marga adalah pemilik Negeri ini," kata Sultan Syarif.
Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Sultan Kaimudin Halifatul Hafiz, Sultan Buton yang ke 40.
"Masyarakat yang ada di negeri ini supaya amanah. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus jaya. Kesejahteraan untuk Suku, Adat, Budaya bisa dihargai di dalam negerinya sendiri bahkan di hargai dunia luar. Pemerintah harus bisa menyelesaikan semua permasalahan yang ada di negeri ini," tutur Sultan Kaimudin, kepada para awak media. (maya).