BN Online Surabaya -- “Jum’at 20 Mei 2022 ini ‘tonggak sejarah’ baru
dalam dunia Pers Nasional. Gedung Cagar Budaya Bernilai Sejarah Nasional,
‘Monumen Pers Perjuangan Surabaya’ di jalan Tunjungan 100 Surabaya, resmi jadi
Media Center PJI-Monumen Pers’. Sejak hari ini PJI berhak dan bertanggung-jawab
mempertahankan pelestarian Gedung Cagar Budaya Bersejarah ‘Monumen Pers Perjuangan Surabaya’.
Demikian disampaikan Ketua umum PJI Hartanto
Boechori kepada wartawan setelah pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya
Media Center DPP PJI di Gedung Monumen Pers Perjuangan Surabaya jalan Tunjungan
100 Surabaya. “Termasuk di dalamnya Sekretariat Departemen Hukum dan HAM PJI
(Depkumham PJI) dan Departemen Pusat Usaha Pers PJI (Deppush Pers PJI)”,
tambahnya.
Beberapa saat sebelumnya, Media Center PJI-Monumen
Pers diresmikan ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Umum PJI Hartanto
Boechori dengan didampingi “wartawan bangkotan” Udin Loto yang juga Dewan
Penasehat PJI, Yousri Nur Raja Agam Wartawan pemegang KTA Nomor 1 yang juga
Dewan Pakar PWI Jatim dan istri Ketua Umum PJI, Susy yang juga pengurus DPP
PJI, serta diiringi rombongan sekitar 100 anggota PJI di Surabaya Raya dan 4
anggota PJI Sumenep Madura.
Sambutan Ketua Umum PJI itu diawali rasa haru dan
terima kasih atas kerja sama dan kerja keras semua anggota PJI yang telah
bekerja secara sukarela. “Terima kasih. Panitia hebat sekali. Ketua panitia
sangat hebat. Semuanya hebat”.
Pria yang akrab dipanggil pak Boechori itu
menegaskan, Gedung Monumen Pers Perjuangan Surabaya bukan hanya sekedar Gedung
Cagar Budaya yang dilindungi Undang-undang atau Perda. Lebih dari itu gedung
tersebut mengandung nilai sejarah Nasional tak terhingga bagi perjuangan Pers
Nasional dan perjuangan mempertahankan NKRI.
“Gedung ini Asset
Nasional Bersejarah bagi dunia Pers. Cikal bakal Kantor Berita Nasional
Antara dan sebagai ‘moncong siar Arek Suroboyo’ untuk membangkitkan dan menggelorakan semangat
perjuangan Pemuda-pemudi Surabaya era tahun ‘45”, ayah 2 anak itu mengingatkan dengan nada menegaskan.
“Peristiwa perobekan
kain bendera warna biru di hotel Orange era pendudukan Belanda atau hotel
Yamato era pendudukan Jepang atau sekarang bernama hotel Majapahit, disuarakan
dari Gedung bersejarah ini”, lanjutnya.
“Sejak saat ini sampai
langit runtuhpun, kita (PJI, Red) akan mempertahankan keutuhan
pelestarian Monumen Pers Perjuangan Surabaya ini bersama bung Zainal Karim yang
telah terlebih dulu merebut dan mempertahankan pelestariannya”, tegas
pemilik Sasana Kick Boxing BKBC (Boechori Kick Boxing Camp) itu.
Dalam sambutannya disampaikan akan dilaksanakan
Ritual Pencucian Monumen Pers Perjuangan Surabaya secara simbolis untuk
merayakan World Press Feedom Day /Hari Kebebasan Pers Dunia 3 Mei dan Hari
Kebangkitan Nasional 20 Mei.
Ritual Pencucian Menara Monumen Pers Perjuangan
Surabaya dibuka dengan raungan sirine.
Penyemprotan diawali Ketua Umum PJI, dilanjutkan bung Yousri, bung Udin
Loto, dan diakhiri bung Zainal Karim.
Dalam perbincangan dengan wartawan, Pria berusia 62
tahun yang masih sangat enerjik itu juga menyampaikan rasa terimakasih atas
dukungan para Pejabat dan Swasta yang telah mengirimkan ‘Rangkaian Bunga Ucapan
Selamat’. “Perhatian Bapak/Ibu Pejabat dan Swasta yang telah berkenan
mengirim Rangkaian Bunga sebagai Doa Positif bagi kita”, demilkian rasa
syukurnya diungkapkan.
“Saya juga minta maaf surat pemberitahuan baru
terkirim H-3, Selasa 17/5 karena Senin 16/5 tanggal
merah. Berterima kasih ditanggapi dengan baik oleh ibu Gubernur beserta
jajaran”, imbuhnya.
“Kejar tayang”, demikian
diungkapkannya. “Rencana renov dan bersih2 gedung sebenarnya sejak bulan puasa
tetapi terkendala masalah. Gedung baru mulai direnov/dicat/dibersihkan, Sabtu
14/5. Kirim surat pemberitahuan ke instansi baru Selasa 17/5. Rabu 18/5 pagi saya berangkat ke Jakarta
menghadiri acara Serah Terima Jabatan Dewan Pers di hotel Arya Duta Tugu Tani.
Kamis malam 19/5 balik Surabaya. Acara
PJI di Monumen Pers, Jum’at 20/5”. Jadi
praktis persiapan memang sangat mepet. Beruntung teman-teman bekerja sama dng
baik”. jelas Boechori panjang-lebar.
Pengamatan di lapangan
belasan rangkaian bunga ucapan selamat dikirimkan, diantaranya dari Gubernur
Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Asisten Pemerintahan & Kesra
Sekda Prov. Jatim Drs.Benny Sampirwanto M.Si, Kaskogartap III
Brigjen TNI (Mar) M. Sulchan, M.Tr(Han)., M.Tr. Opsla., Kajati Jatim Dr.
Mia Amiati, SH., MH., dan Aspidum Kejati Jatim Sofyan S., SH., MH., Kapolda
Jatim Irjen Pol Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H., dan Kabid Humas
Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, S.H., S.I.K., dan Dirreskrimsus Polda
Jatim Kombes Pol Farman, S.H., S.I.K., M.H., DPP ABI (Advocat Bangsa
Indonesia) Ketua Umum ABI Sri Sudarti, SE, SH., MH. dan Sekjen ABI Mijoto,
SE., SH., MH., Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. Hermas Thony, Ketua
Umum Pekat Indonesia Bersatu Markoni Kotto, SH., PT Sumber Djaja Perkasa
Roy Tanudjaja, serta Koran/Media Online Media Indonesia Jaya (MIJ).
Master of Ceremony (MC)
dipimpin Lucky Margaretha, Udin Loto moderator, Zainal Karim memimpin doa,
April memimpin Lagu Indonesia Raya, Kode
Etik Jurnalistik dibacakan Sri Sudarti.
Kata
sambutan oleh Ketua Panitia Halim Johanes, Kepala Kantor Monumen Pers Zainal
Karim, Yousri Nur Rajaagam mewakili PWI dan pamungkas sambutan Ketua Umum PJI
Hartanto Boechori dilanjutkan Ritual Pencucian ‘Monumen Pers Perjuangan Surabaya’
dan pemotongan tumpeng.
Selanjutnya Halal bihalal, makan bersama dihibur lagu diiringi electone tunggal
sampai jam 22.00.
Ketua Umum PJI Hartanto Boechori