BN Online, Jakarta Utara- Badan Koordinator Daerah Forum Kader Bela Negara Jakarta Utara menghadiri undangan dari Kepala Di nas Perhubungan (Dishub) Jakarta Utara, Dudi Anjung Satriadi (Kaban korda FKBN Jak-Ut) didampingi Tertius, S.Pd.,M.M (Sekda FKBN), Hayatul Afif, S.H (Bid. Polhukam), dan Suyudi (Bid.Penanggulangan Narkoba), Senin (25-7-2022).
Bertempat di Lt. 2 Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta utara Pengurus FKBN disambut hangat oleh Kadis Dishub Jakarta Utara Harlem Simanjuntak didampingi staf Agung kasie Lalu lintas, Edi Sofian kasie Penindakan, Haqi RA Sekertaris, Harlin sataf, dan Glen Humas.
Membuka silaturahmi tersebut Tertius menyampaikan latar belakang dan program kerja FKBN yang sekiranya bisa berkolaborasi atau bisa disinergikan dengan Dishub Jakarta Utara.
Selanjutnya Dudi menyampaikan permasalahan konkrit terkait transportasi yang ada dijakarta utara " angka kecelakaan Lalulintas tertinggi khususnya ada di Jakarta utara dan sebagian besar kecelakaan tersebut bersumber dari mobilitas angkutan kontainer yang sagat padat juga saat mengantri ke pelabuhan armada kontainer sering parkir sembarang pada jam tertentu, dibeberapa titik rawan belum terpasang marka jalan, parkir liar dibeberapa tempat dan di dalam komplek atau pemukiman warga yang belum di Sosialisasikan sehingga bisa memberikan retribusi kepada Negara. Permasalahan lainya adalah kesadaran berlalulintas dan penggunaan transportasi belum tersosialisasikan kepada kaum masyarakat luas dan kaum milenial sedangkan mereka adalah generasi emas yang akan mengisi bonus Demografi era keemasan 2045 mendatang oleh karena itu mereka perlu mendapatkan sosialisasi/dan Pemahaman dengan baik," pungkas Dudi.
Selanjutnya Afif menyampaikan permasalahan hukum yang sering terjadi konflik perebutan lahan parkir oleh kelompok atau ormas sehingga perlunya sinergitas dalam menangani.
Di samping itu Suyudi menambahkan beberapa titik parkir Armada Kontainer yang mengakibatkan kemacetan Lalin perlu menjadi Perhatian Petugas penindakan.
Menanggapi persoalan tersebut, Harlem Simanjunyak menyampaikan Wilayah Pelabuhan arus lalulintas sangat berdampak. Permasalahan yang terjadi kapal datang bersamaan sehingga mobilitas kontainer sangat tinggi biasanya di hari rabu, kamis, jumat trafik sangat tinggi. Terkait persoalan marka jalan Pengguna jalan kadang kurang berhati-hati sehingga kadan pembatas baru dipasang sehari sudah di tubruk.
Lanjutnya persoalan parkir liar ini sudah menjadi persoalan yang sangat kompleks sedangkan Peraturan Daerah (Perda) no.5 thn 2015 sudah mengatur bahwa warga yang tidak ada parkiran tidak boleh membeli mobil tetapi masih saja terjadi.
Masalah parkiran yang masih menjadi kendala saat ini. Tidak terfasilitasi bagi pengendara online karena biaya parkir mahal di tempat yang dikelola mandiri seperti Mall, Ruko, Apartemen dll, sehingga s olusinya mereka cari Pengendapan di pintu masuk. Juga beberapa tempat parkiran yang belum dikelola dengan baik seperti Toko, Bank dll. karena mereka menggratiskan parkiran sehingga kalaupun terjadi penumpukan kendaraan aparat tidak bisa melakukan penindakan jadi kalau ada Parkir liar yang di luar badan jalan merupakan kewenangan petugas untuk melakukan penindakan.
Harlem berharap FKBN bisa berkolaborasi menjadi sosial kontrol sehingga jika terjadi permasalahan bisa menghubungi petugas untuk melakukan tindakan. Lanjutnya Dishub siap untuk bersinergi dalam program Pembinaan Kesadaran Bela Negara serta Pengelolaan Sumber Daya Nasional bagi Semua Lapisan Masyarakat khususnya kaum milenial." tutup Harlem.(*/Maya)