BEGITU BANYAK NYA MAKNA ADAT DI GAYO.
BN Online ; Bener meriah ; Adat di era zaman kerajaan menjadi motivator penggerak roda pemerintahan sehingga pradikma pemerintahan secara filisufis yang terangkum dalam ungkapan adat.
Kita orang Islam tidak mengenal ungkapan klasik dalam bahasa latin yang berbunyi " Homo homoni lopus" yang di cetuskan Thomas Hobbes( inggeris) manusia satu merupakan Serigala bagi manusia lainya.
Untuk ini perlu kita cepat-cepat mengaca diri bercermin untuk mengenali diri, supaya menjelma dalam warna yang asli,bagus, indah,elok tidak ada duanya.
Adat Gayo itu bernilai sepiritual dan berorientasi kepada Akhlakul Karimah, membentuk pergaulan yang berlandaskan agama dan adat,melaksanakan amar mahrup nahi mungkar(salah bertegah benar berpapah).
Adat Gayo jelas-jelas menunjang Agama, contoh singkat dalam pribahasa berbunyi, MURIP IKANUNUNG EDET,MATE IKANUNG BUMI BUMI,MURIP BENAR MATE SUCI (hidup itu harus di kandung adat sedangkan mati jelas di kandung bumi, hidup harus dalam keadaan benar, mati perlu dalam keadaan suci.
Adat yang baik adalah adat yang beradap,selalu melihat sudut pandang Estetika menjelmakan masyarakat yang indah,elok,baik dan jangan meningalkan pusaka pusaka para datu leluhur kita.
Adat kata orang tidak benar itu bukan adat tapi sebagai kebiasaan-kebiasaan, bila di lihat terbukti ke negatipanya,maka hal ini perlu di robah, namun demikian kita perlu lebih dahulu mencari ke absahanya penggantinya.
Dalam pergaulan sehari-hari saja,bila kita juluki orang tidak ber adat atau tidak mempunyai adat,kita kira kita akan tersinggung padahal pada kenyataanya memang kita tidak memakai adat tersebut
Menurut Snouc Horgonye, Gayo itu adalah sejenis mini Republik dengan sistim rites of intensifi cation.
Jelasnya perbedaan itu menyatakan kekayaan budaya Indonesia yang mewarnai panggung nasional yang ber Binika Tunggal Ika.
Contoh,Adat matrinial dari pihak ibu, Adat matri lokal,tinggal pada kerabat isteri ( oxorilok),Adat Neo lokal,dimana saja ia senangi di Gayo di sebut Gere kuso Gere kini,Adat Patrio lokal tinggal pada keluarga laki-laki (!! ango).
Editor : Riga Irawan Toni