Dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia pemerhati Gayoceritakan Penjajahan Belanda jepang
Menghancurkan Adat Dan Budaya gayo .
BN Online ; Redelung:01/08/22 Maskur hakim 59 thn bapak yang aktip di budaya Gayo tersebut kepada media ini mengatakan pertempuran di tempat-tempat tertentu, maka perlu dicatat bahwa dalam bulan september hingga Nopember tahun 1901,di laksanakan Exekusi oleh Van dalen ke Tanoh gayo.
tiga tahun kemudian Van dalen melancarkan serangan besar-besaran yang di kenal degan nama,DC to tocht Vandelen door gayo,Alas and Batak Lenden yang penuh kebiadapan.
perjalanan penupasan ini,di mulai dalam bulan Pebruari 1904( Prop.DR.W.Bonar Sijabat).Sebelum peristiwa ini terjadi gerakan - gerakan Van Reute.Sulthan,Muhammad Daud terdesak oleh Belanda,terpaksa di selamatkan ke tanah Gayo pada tahun 1901.
ini terjadi setelah benteng Batee lliek samalanga di kuasai Belanda selainya di daerah ketol. Pada tahun 1901-1902.
Tokoh perang Aceh lainya di amankan di Tanah gayo adalah Cut, nya,dhin menetap di gayo mereka di kawal oleh Raja di tanah Gayo mereka ini tidak mungkin mau mundur kalaulah tidak yakin akan kesetiaan Raja-raja dan panglima perang Gayo,
menurut catatan,Ranta,Tengku.M.Sabil, Reje Kader Aman Kerkum( tabluid contras no 63 thn Il,1999).Mereka tidak saja sekedar menjajah bumi yang tercinta ini.
Sambung sekaligus menghancurkan budaya termasuk Adat istiadat rakyat.
tidaklah sedikit bila di catat kekejaman yang mereka lakukan di di samping Rakyat yang tidak berdosa mereka bunuh anak- anak juga menjadi korban, termasuk wanita-wanita mereka perkosa dengan sadisnya.
J.C.Kpees ajudan Vandaalen banyak mencatat peristiwa ini untuk koleksinya, tapi ternyata catatan-catan itu ahirnya dapat dimiliki oleh kita.
dokumen - dokumen serta sejumlah gambar yang masih dapat dimiliki,adalah suatu bukti otentik bahwa pihak Kolonial yang berhati macan itu tampamalu mempotret gundukan mayat-mayat rakyat bergelimpangan.
mereka berjuang sampai gugur adalah demi kesucian Islam dan Adat, mereka syhid di tapal batas seperti bunyi bahasa Adat yang sudah di ungkap di atas.
Nama teraku (mempetahan kan harga diri atau marwah bangsa)
malu tertawan ,orang Gayo sangat malu di Tawan,ketimbang di Tawan lebih baikati syhid, BELA METAN yg artinya ( perbuatan membela diri adalah hak mutlak Hak Azazi) NEGRI IPANCANG JEMA brarti ( Negeri atau hak milik di rampas musuh )
orang Gayo sangat benci dan sangat menolak bila Adat, pusaka nenek moyangnya di obrak - Abrik oleh musuhnya justru karna itu maka perang Aceh berjalan ,sangat lama sejak tahun,1873,s/d 1942 Tampa dapat di aman kan secara mutlak
selanjutnya kembali ke penjajahan baru kolonel Jepang mempergunakan semboyan Sama- sama Dayo, yang artinya Jepang dan indonesia bersatu, senasip sepenanggungan tetapi keyataanya berrubah 180 derajat lain di mulut lainpula di hati bangsa ini di jadikan laksana budak banyak di aiayaya dengan cara- cara kasar sejumlah wanita di jadikan pelepas napsu oleh pihak tentara Jepang kehidupan rakyat jadi morat-marit sandang dan pangan sudah tak menentu rakyat sudah memakai sandang dari goni dan Nanit Nanit yang brarti baju yang terbuat dari kulit kayu.
demikian halnya pangan sudah banyak rakyat memakan janing ( Sejenis tubuhan keladi yang hidup di hutan).
Budaya Jepang dimasukan secara paksa cawat mereka bentuk barisan,Toko biatau,Hiho,Giyogun, yang terdiri dari Remaja, pihak remaja ini wteka tatar, mereka latih ala kekejepang- kepangan,pagi dan sore harus menyembah matahari,demi tuhan mereka.
Ahirnya kehidupan budaya dan adat tidak menentu pihak orang tua tidak menuang kan ilmunya ke generasi muda dengan kesipulan sepertinya Adat itu hidup dalam sekarat dari sinilah cikal bakal kehancuran Adat istiadat. Lain dengan pada era pemerintahan Belanda mengizinkan Adat istiadat berjalan dalam mayasarakat,
Akan tetapi mereka selalu mengawasi jangan ada unsur politik di dalamnya, salah satu sistim yang mereka ciptakan adalah sistim pecah belah sehingga sejenis pandangan yang berbeda antara M
SN
Editor : Riga Irawan Toni