Kamis, 14 September 2023

320.942 Warga di Sulsel Kena ISPA gegara Kemarau, Kota Makassar.Terbanyak

 


BN ONLINE MAKASSAR --Sebanyak 320.942 warga di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) gegara musim kemarau. Kota Makassar menjadi salah satu wilayah yang warganya menderita ISPA terbanyak sepanjang tahun 2023.


Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, jumlah penderita ISPA sebanyak 320.942 warga merupakan akumulasi sejak periode Januari-Agustus 2023. Dari data itu, sebanyak 52.284 orang di antaranya merupakan warga Kota Makassar.

Kota Makassar menjadi wilayah tertinggi di antara 23 kabupaten/kota lainnya. Selanjutnya disusul Kabupaten Gowa 31.660 orang menderita ISPA, Bone 20.650 orang, Luwu Timur 29.523 orang, dan Parepare 18.249 orang.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Muhammad Yusri Yunus mengaku peningkatan penderita ISPA terjadi saat musim kemarau. Menurutnya penyakit ISPA dipicu faktor cuaca.

"Salah satu faktor itu akibat cuaca atau karena pengaruh daya tahan tubuh dan imunnya yang rendah. Itu semua yang menyebabkan adanya penyakit ISPA. Jadi terjadinya peningkatan juga tidak bisa dimungkiri oleh karena adanya (perubahan) cuaca (El Nino)," ujar Yunus kepada detikSulsel, Kamis (14/9/2023).

Yunus mengatakan kondisi ini dianggap tidak sampai mengganggu pelayanan kesehatan meski penderita ISPA meningkat. Menurutnya situasi ini masih bisa ditangani.

"Tapi itu tidak berdampak kepada proses layanan di fasilitas kesehatan, seperti di puskesmas. Jadi itu tidak memberikan pengaruh terhadap layanan, dan tetap seperti biasa," paparnya.

Namun demikian, Yunus tidak menampik angka pengidap ISPA yang terus meningkat ini bukan hal yang wajar. Pihaknya pun secara serius melakukan penanganan terkait kondisi ini.

"Tapi memang tidak bisa kita anggap sebagai sesuatu hal yang enteng. Kita tetap memberikan perhatian dengan melakukan beberapa langkah promotif dan preventif dalam penguatan pelayanan kesehatan kita," ucap Yunus.


Langkah pencegahan pun dilakukan untuk menekan angka penderita ISPA terlebih di saat musim kemarau seperti ini. Salah satunya adalah melakukan konseling dan mengedukasi masyarakat.

"Jadi (langkah) promotif dan preventif kita maksud adalah salah satunya pemberian konseling, edukasi dan informasi (kepada masyarakat) baik lintas sektor maupun program," bebernya.


Yunus menuturkan pihaknya juga selalu melakukan monitoring pada setiap layanan kesehatan di tingkat kabupaten/kota hingga tingkat provinsi. Dia kembali menegaskan jika situasi saat ini masih dalam kategori terkendali.

"Sulsel masih kondisi terkendali. Kita masih peringatan dini sehingga kita tetap penguatan pelayanan secara promotif dan preventif. Karena kita sudah melakukan koordinasi dalam bentuk catatan pelaporan, mulai dari tingkat puskesmas kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat," pungkasnya.(**)


News Of This Week