Penulis  |
| Pengambilan Gambar Sebelum dibongkar |
BN Online Bantaeng, - Tim Teknis proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai senilai Rp19 miliar lebih yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng terpaksa mengeluarkan rekomendasi untuk membongkar pekerjaan Tanggul terletak di lokasi Paenre karena dinilai menyalahi bestek.
Rekomendasi yang dikeluarkan tim teknis ditujukan kepada BPBD Bantaeng selaku instansi yang bertanggungjawab terhadap proyek tersebut. Dua dari Enam poin rekomendasi yang dikeluarkan yakni meminta agar keberadaan konsultan pengawas pada proyek tersebut agar dievaluasi karena dianggap tidak melaksanakan fungsinya dengan baik.
Bukan hanya itu, Tim Teknis proyek tersebut juga secara tegas meminta pekerjaan Tanggul di Paenre Kecamatan Bissappu yang dikerjakan CV. Citra Dua Tiga dengan anggaran sebesar Rp7,5 miliar lebih agar di bongkar.
Menurut Supedi, selaku Ketua Tim Teknis, rekomendasi pembongkaran tersebut didasarkan atas laporan dan hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya, menemukan ada titik pekerjaan dinilai tidak sesuai bestek sehingga wajib dibongkar.
"Kami telah melayangkan rekomendasi ke BPBD Bantaeng selaku instansi yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan tersebut agar bisa menindaklanjuti temuan kami dan harus membongkar pekerjaan tanggul tersebut," jelas Supedi, saat dikonfirmasi via telepon, belum lama ini.
Dia menilai, selaku tim teknis, pihaknya harus mengeluarkan rekomendasi itu yang bertujuan agar kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut bisa bekerja dengan baik.
Bukan apa-apa, lanjut Supedi, jika ini dibiarkan maka akan berdampak pada kualitas pekerjaan yang ujung-ujungnya dapat menjadi objek temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dikemudian hari.
"Jika ini terjadi, maka dipastikan akan menyulitkan saat proyek tersebut di periksa BPK. Jadi apa yang kami lakukan sebagai upaya antisipasi dini," jelas Supedi yang juga kepala Bidang PSDA di Dinas PU Bantaeng.
Untuk itu, dia meminta kepada pihak BPBD agar secepatnya memberikan laporan jika rekomendasi tersebut telah dilaksanakan. Ini dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan terhadap jalannya proyek yang menggunakan anggaran hibah dari APBN tersebut.
Terpisah, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bantaeng, Asrul Wahidin Nur, mengatakan, perintah atau rekomendasi dari tim teknis terkait pekerjaan tanggul di Paenre sudah dieksekusi dan telah dilakukan pemasangan kembali.
"Kami telah mengeksekusi rekomendasi dari Tim Teknis dengan membongkar dan memperbaiki pekerjaan tanggul sepanjang sekitar 30 meter dengan ketinggian 4 meter. Pembongkaran ini dilakukan karena dianggap menyalahi RAB," ungkap Asrul, saat dikonfirmasi di kantornya.
Dia menyebutkan, pekerjaan Tanggul sepanjang kurang lebih 30 meter itu dibongkar karena setelah diperiksa, ditemukan material pasir yang digunakan diduga kebanyakan campuran tanah. Sehingga dinilai akan mempengaruhi kualitas pekerjaan.
Asrul menjelaskan, proyek Tanggul di Paenre tersebut dikerjakan CV. Citra Dua Tiga dengan nilai kontrak Rp7,5 miliar lebih dan volume pekerjaan sepanjang 640 meter dengan masa kontrak hingga 23 Desember 2023.
"Jadi setelah kami menerima perintah dari Tim Teknis, itu langsung disikapi dan dilakukan pembongkaran pada item pekerjaan yang dimaksud. Selain itu kami juga selalu berkoordinasi dengan Inspektorat Bantaeng," jelasnya.
Pasca temuan dari Tim Teknis tersebut, Asrul, meminta dan mengingatkan kepada seluruh Kontraktor yang mengerjakan proyek Rehabilitasi Tanggul Sungai di tujuh lokasi, agar dapat bekerja secara baik dengan berpedoman pada RAB agar persoalan seperti ini tidak terulang lagi.
"Tim Teknis tidak mau tahu jika menemukan pekerjaan menyalahi RAB maka tidak ada tolerir harus dibongkar. Tindakan itu dilakukan karena jika dibiarkan akan berdampak pada kualitas pekerjaan dan ujung-ujungnya menjadi objek pemeriksaan BPK," tandas Asrul.
( Tim Investigasi For JB Bantaeng )
Berikut Gambar Sebelum dibongkar oleh Temuan Tim Teknis
