BN ONLINE MAKASSAR--Pada Kamis, tahun 2023, Hotel Claro Makassar menjadi saksi pelantikan dan pengambilan sumpah 111 apoteker baru dalam Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Dr. apt. Audia Triani Olii, S.Farm., M.Si, dan Dekan Fakultas Farmasi UMI, apt. Abdul Malik, S.Farm., M.Sc, Ph.D. Rektor UMI, yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang akademik, Dr. Ir. H. Hanafi Ashad, MT., IPM, serta pengurus pusat IAI yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum PP IAI, apt. Dra. Hj. Harmawati.
Acara ini juga dihadiri oleh para orang tua atau wali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, mitra Preseptor apotek, puskesmas, rumah sakit, dan industri farmasi
Para dosen Fakultas Farmasi dan Prof. Dr. apt. H. Tadjuddin Naid, M.Sc, selaku Dewan Pembina Fakultas Farmasi UMI juga turut hadir dalam acara ini. Dalam acara yang dipandu langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi UMI, peserta apoteker baru periode XIII mengikuti prosesi pengambilan sumpah.
Ketua Program Studi Apoteker kemudian menyerahkan nama-nama apoteker baru kepada Pengurus Daerah IAI Sulawesi Selatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Wakil Rektor 1 UMI memberikan pesan kepada apoteker baru untuk menjadi individu yang berintegritas dan profesional. Baca juga:
Sebagai perwakilan apoteker yang telah mengucapkan sumpah, Apoteker Afifah Syafirah menyampaikan pengalamannya hingga menjadi mahasiswa apoteker yang diambil sumpahnya hari itu. Ia menyentuh hadirin dengan ceritanya.
Sambutan dari orang tua, yang diwakili oleh Dr. Jumadi, M.Si, ayah dari Apoteker Afifah, menegaskan pentingnya kepercayaan pasien terhadap peran apoteker dalam memberikan obat dan menjaga etika serta tanggung jawab. Mereka mengapresiasi peran semua stakeholder dalam membantu anak-anak mereka menjadi apoteker.
Sambutan dari PP IAI oleh apt. Dra. Hj. Harmawati, M.Kes, menekankan bantuan hukum yang dapat diberikan Pengurus Pusat IAI kepada apoteker dalam masalah hukum. Beliau juga mengingatkan apoteker untuk terus meningkatkan kompetensi dan menjaga etika dalam praktiknya.(**)