BN ONLINE MAKASSAR--Penurunan angka stunting menjadi salah
satu program prioritas Pemerintah Kota Makassar.
Masalah stunting terus dikawal oleh Pemkot Makassar, dikomandoi
oleh Wakil Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi.
Penurunan angka stunting ini tegak lurus dengan program pemerintah pusat, termasuk Sulsel.
Pagi tadi, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi menghadiri
coffee morning terkait intervensi stunting di Baruga Pattingalloang,
Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (5/10/2023).
Agenda tersebut dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Sulsel,
Bahtiar Baharuddin.
Coffee morning tersebut sekaligus menjadi ruang
memperkenalkan aplikasi INZTING (Ikhtiar menzerokan stunting).
Karenanya, Wawali Fatma memanfaatkan moment tersebut untuk
berbincang bincang dengan Pj Gubernur Sulsel terkait
optimalisasi penggunaan aplikasi INZTING.
"Setelah bincang-bincang, dan mendengarkan pemaparan
terkait dari aplikasi INZTING, terbilang memiliki sistem informasi yang sangat
lengkap, dengan menu yang banyak, dan tentunya harus diinput.
Untuk itu perlu
kejelasan siapa tim pelaksana kegiatan (TPK) yang diberikan amanah,"
tuturnya.
Kejelasan user dan TPK menurut Fatmawati Rusdi sangat
penting, agar tidak ada saling menyalahkan dalam proses penginputan nantinya.
"Untuk permasalahan stunting, ada beberapa TPK
diantaranya TP PKK, Dinas Kesehatan dan juga Dinas Pengendalian Penduduk dan
KB.
Dibutuhkan kejelasan dalam pengoperasian
aplikasi tentang tupoksi kerja masing-masing," lanjutnya.
Selain itu, Wakil Wali Kota Makassar juga mengingatkan
pentingnya pelatihan untuk user ataupun operator nantinya, serta penyediaan
manual book agar memudahkan dalam pengoperasian.
Sebelumnya, Fatma juga telah melaunching Gerakan Perubahan
Perilaku untuk Percepatan Penurunan Stunting.
Gerakan perubahan perilaku digelar di tribun Karebosi,
Selasa (26/9/2023) lalu dan diikuti oleh Kader Tim Pendamping Keluarga dan
Babinsa se Kota Makassar.
Kala itu, istri Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse ini
mengatakan, masyarakat diharapkan bisa melakukan perubahan perilaku secara
sadar untuk mencegah terjadinya stunting.
Disamping itu, mereka juga perlu didampingi oleh Kader Tim
Pendamping Keluarga (TPK) di masing-masing wilayahnya.
Sebab masyarakat butuh diedukasi terkait menjaga kesehatan,
baik diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.
"Memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan, sanitasi,
menjadi salah satu faktor penting guna mencegah stunting," ujarnya. (**)