Tebingtinggi Sumut.
Bidiknasional.co.id - Debat paslon walikota dan wakil walikota Tebingtinggi putaran ke-2 yang diadakan KPU Kota Tebingtinggi bekerja sama dengan salah satu stasiun televisi swasta i-News dilaksanakan di Balai Kartini Mall Pelayanan Publik Jln. Gunung Lauser Kota Tebingtinggi, Minggu (03/11/2024).
Acara debat paslon walikota dan wakil walikota Tebingtinggi dihadiri Komisioner KPU, Bawaslu, Pj. Walikota Tebingtinggi atau yang mewakili, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri, SKPD, AKBP, S. P. Sinulingga, SH (Kapolres TT), Kapten Inf. Yudhi Chandra (Danramil 13/TT), KNPI dan para pendukung masing-masing paslon yang diberikan kuota 80 orang oleh KPU Tebingtinggi.
Suasana dalam perdebatan paslon walikota dan wakil walikota Tebingtinggi tahap ke-2 terasa agak memanas dikarenakan Paslon Nomor 3 Iman Irdian Saragih dan Chairil Mukmin Tambunan dalam seasion perdebatan tersebut tidak menunjukkan profesionalitas dalam menjawab materi debat.
Hal ini disampaikan Nurul kepada awak media di lokasi debat prihal ada beberapa materi debat yang dijawab paslon nomor 3 tidak sesuai dengan apa yang materi yang dipertanyakan kepada mereka, ucap Nurul.
Beberapa pertanyaan paslon lain yang jawaban paslon nomor 3 Iman Irdian Saragih dan Chairil Mukmin Tambunan tidak nyambung kepada materi pertanyaan diantaranya :
- Paslon 2 bertanya "Bagaimana solusi bila anda terpilih menjadi Walikota Tebingtinggi untuk lapangan pekerjaan 3000 orang sarjana tenaga produktif yang saat ini menjadi pengangguran".
- Paslon 3 menjawab "Angka pengangguran bukan 3000 orang melainkan 5200 orang berdasarkan data google". Justru jawaban Paslon Nomor 3 ini tidak nyambung karena yang ditanya solusi 3000 orang sarjana yang menganggur bukan pengangguran secara keseluruhan.
- Wakil Paslon Nomor 2 bertanya "Bagaimana solusi bagi kaum ibu rentan ekonomi yang menjadi janda".
- Jawaban Wakil Paslon Nomor 3 "Gampang, ibu-ibu yang menjadi janda dibuatkan UMKM". Jawaban yang tidak singkron dengan pertanyaan karena untuk terciptanya UMKM harus diperlukan skill, modal dan pasar.
Dari beberapa sampel diatas, kita dapat melihat kwalitas SDM Paslon Nomor 3 yang tidak memahami materi debat dan diperparah dengan dengan kalimat penutup Paslon Nomor 3 Iman Irdian Saragih yang berupaya menyerang personaliti Paslon Nomor 2 yang sama sekali tidak ada korelasinya di dalam materi debat.
Untuk advis kepada KPU Kota Tebingtinggi, disaat memperkenalkan salah satu panalis Dr. Hatta Ridho, baik lisan maupun di slide, kalimat menerangkan "Putra Daerah" dirasa kurang bijak ditampilkan karena seolah-olah memberi dukungan kepada Paslon Nomor 3. Penyebabnya, Paslon Nomor 3 mempunyai jargon "Putra Daerah dan Anak Kampung Sendiri", tutup Nurul generasi Gen Z.
Penulis : Budi Hartono / Kaperwil Sumut.