Hadir dalam acara itu adalah Direktur Tata Kelola Kesmas Kementrian yang di wakili oleh Tim Kerja Takelmas, dr. Rima Handayani, M.Kes hadir melalui Zoom, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi sul sel di wakili oleh Sekdis Dinkes Dr.H.Muhammadong, SKM., M.Kes, Unsur Forkopimda, Ketua Tim PenggerakPKK Kab. Bantaeng , Kepala OPD lingkup Kabupaten Bantaeng, Perwakilan dari Program MENTARI PHC- AUSAID sebagai pendamping dari Program ILP di Kab. Bantaeng, Kepala UPT Puskesmas beserta staf.
Kepala Dinas Kesehatan kab. Bantaeng dalam laporannya mengatakan bahwa dasar penerapan ILP di kabupaten Bantaeng sesuai dengan Surat Udaran Kemenkes nomor. HK.01.07/Kemenkes/2015/2023 tentang Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer ( ILP ) di puskesmas , jejaring dan jaringan . ILP diselenggarakan dalam rangka mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang menitip beratkan kepada penguatan promotif, preventif melalui pendekatan pada setiap fase kehidupan.
Dalam laporannya Kadis Kesehatan bahwa pada hari ini 13 puskesmas sudah siap melaksanaklan ILP beserta seluruh jaringannya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi selatan Dr. H. Muhammadong, SKM., M.Kes mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bantaeng adalah sebuah terobosan yang memang harus dilaksanakan terkait penerapan ILP karena akan mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan di tingkat pertama yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantaeng,
Sementara itu Ketua Tim Kerja Tata Kelola Kesehatan masyarakat dr. Rima Handayani yang hadir melalui zoom mengatakan bahwa dengan dilaunchingnya ILP di 13 puskesmas di Kabupaten Bantaeng ini adalah sebuah langkah dalam mewujudkan cita cita bangsa menuju Indonesia maju tahun 2045, ILP ini adalah sebuah rangkaian dari transformasi kesehatan yang telah di canangkan oleh Bapak Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagai tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju, beliau juga mengapresiasi Kabupaten Bantaeng karena hari ini telah melaunching 13 puskesmas sekaligus dan hal ini jarang terjadi di kabupaten lain di Indonesia.
Sementara itu Bapak Pj. Bupati Bantaeng dalam sambutannya mengapresiasi acara launching penerapan ILP karena akan lebih memudahkan masyarakat kita dalam mengakses pelayanan kesehatan dari seluruh fase kehidupan,kita akan mendekatkan layanan kepada masyarakat sampai ketingkat desa dan posyandu, sehingga pemantauan kesehatan masyarakat kita lebih terpantau dengan baik.
Lebih lanjut Pj. Bupati bergelar Doktor ini mengatakan bahwa, dukungan dari pemerintah kecamatan sampai ketingkat desa akan lebih memudahkan masyarakat terpantau kesehatannya karena penerapan ILP ini adalah bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama di luar tenaga kesehatan dalam hal ini pemerintah desa dan masyarakat itu sendiri.
Dalam kesempatan itu pula telah ditanda tangani MOU antara Kepala dinas kesehatan Kab. Bantaeng dengan Kepala dinas PEMDES-PPP-PA Kab. Bantaeng tentang dukungan desa dalam penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di kab. Bantaeng.
Acara launching yang dirangkaikan dengan ramah tamah hari Kesehatan Nasional ke 60 ini juga memberikan apresiasi kepada kepala desa yang menggunakan anggaran Dana Desanya di Bidang Kesehatan terbesar sekabupaten Bantaeng yaitu Kepala Desa Pattaneteang, Kepala Desa Bontojai dan Kepala Desa Mappilawing.
Dan diberikan pula penghargaan kepada kader terbaik Kabupaten Bantaeng yaitu Kader Posyandu Melati Desa Bontojai Adriani dan Kader Posyandu Dian Harlina dari Posyandu Segar Kel. Mallilingi Kec. Bantaeng.
Penghargaan juga diberikan kepada Inovator RAJA SMILE dr. Hikmawati, K., M.Kes atas keberhasilannya top Inovasi Pelayanan Publik kelompok berkelanjutan tahun 2024, Kepala Puskesmas Pabbentengan sebagai Inovator JEDAR SASKIA dan Kepala Puskesmas Campagaloe Ibu Bau Caya, S.Kep., NERS.
Dalam kempatan itu pula diberikan kendaraan operasional roda empat sebagai ambulance transport kepada Puskesmas Sinoa dan Puskesmas Ulugalung.( * )