Tebingtinggi Sumut.
Bidiknasional.co.id - Polemik perseteruan antara Wahab pengusaha kelapa parut yang beralamat di Jln. KF. Tandean Kel. Bandar Sakti Kec. Bajenis Kota Tebingtinggi dengan tetangganya seorang wartawan medol bernama Rudianto Purba terus bergulir sejak tahun 2018 hingga kini.
Dari konfirmasi awak media, Minggu (12/01/2025) dengan Wahab (pengusaha kelapa parut) perihal perseteruan mereka hingga adanya pemberitaan serta pelaporan dirinya ke Polres Tebingtinggi, disampaikan kronologinya sebagai berikut.
"Kurang lebih sejak tahun 2018 yang lalu saat saya baru merintis usaha parut kelapa, Rudianto Purba mendatangi rumah tinggal saya yang juga merupakan tempat usaha kelapa parut yang saya kelola dan saat itu beliau mencari kesalahan hingga tahun 2024 atas usaha saya tersebut yang sudah memiliki ijin lengkap yang terbit di tahun 2021," ucap Wahab.
Lanjutnya, kesalahan yang Rudi sampaikan diantaranya, saya menggunakan badan jalan yang mengganggu pengguna jalan dan membuat berisik suara mesin parutan kelapa sehingga mengganggu warga muslim menjalankan sholat subuh juga magrib.
Dari delik kesalahan saya yang sengaja Rudi ciptakan hingga melaporkan saya ke Satpol PP Pemko Tebingtinggi dan pihak Satpol PP sudah kroscek ke lokasi bahwasannya tidak ada kesalahan fatal seperti yang Rudi tuduhkan karena kalau kelapa diturunkan dari mobil, pasti badan jalan akan terpakai namun tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan.
"Ada yang lebih naifnya, Rudi yang nota benenya non muslim dan apa kapasitasnya menggunakan ibadah muslim soal azan untuk menyalahkan saya padahal warga muslim mana yang terusik saat sholat subuh maupun magrib akibat suara mesin parutan kelapa karena saya juga pengurus kenajiran masjid dan jarak rumah saya dengan masjid cukup jauh sekira 70 meter. Lagi pula, saat subuh maupun magrib, kegiatan usaha saya hentikan sementara," ujar Wahab.
Tidak berhenti sampai disitu, Senin, 30 Desember 2024 sekira jam 04.30 WIB Subuh saat sedang sibuknya menurunkan kelapa dari supplier serta memenuhi orderan kelapa parut
menghadapi tahun baru 2025, Rudianto Purba kembali mendatangi juga mengusik usaha kelapa parut saya dengan cara memutarbalikkan fakta, dia melaporkan saya ke Polres Tebingtinggi dengan modus "PENGANIAYAAN BERAT" yang katanya dilakukan oleh saya dkk yang tertuang laporan polisi : STLP/B/554/XII/2024/SPKT/POLRES TEBINGTINGGI/POLDASU.
Rudianto Purba juga memframming berita bahwa saya melarikan diri dari panggilan polisi setelah kejadian 30 Desember 2024 karena pelaporannya tersebut, padahal saya tetap ditempat dan beraktifitas seperti biasa sampai saat ini.
Atas tuduhan penganiayaan yang tertuang dilaporan polisi tersebut, dalam waktu dekat ini saya akan mengambil langkah hukum untuk menuntut balik Rudianto Purba atas pencemaran nama baik dan mengganggu usaha saya yang sudah memiliki ijin lengkap dari Kementrian Investasi c/q Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan bukti lainnya juga saksi yang lengkap. Untuk berita hoax yang beliau sebarkan, melalui media ini saya memberikan klarifikasi kebenarannya, tutup Wahab.
Penulis : Budi Hartono / Kaperwil Sumut.