Minggu, 30 Maret 2025

Jenazah Tutik TKW Asal Ngancar Kediri Terkatung di Malaysia! Kisah Pilu TKW yang Ditolak Keluarga Sendiri Saat Lebaran

Tags

Keadaan almarhumah Tutik binti Isman Karya
usai diambil dari Rumah Sakit di Selangor
 oleh Dewi Kholifah Aktivis Humas Trafficking Watch (HTW),
untuk dirawat di rumahnya Dewi dan
 selembar kertas alamat Tutik di Kecamatan Ngancar
Kabupaten Kediri Jawa Timur. (Foto : Hari)


KEDIRI JATIM, BIDIK NASIONAL MEDIA GROUP - Jenazah Tutik binti Isman Karta hingga hari kelima, masih terkatung – katung tersimpan lemari es Kamar Mayat Forensik Hospital Pusat Perobatan University Malaya PPUM Petaling Jaya Selangor, Malaysia. 


Dewi Kholifah Aktivis Human Trafficking Watch (HTW) di Malaysia yang mengurusi jenazah Tutik dan berkoordinasi dengan Pemerintah Diraja Malaysia dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Malaysia masih kesulitan untuk mendapatkan Surat Keterangan Waris dari jajaran Pemerintah Daerah Kab. Kediri, Jawa Timur, untuk pengesahan proses pemakaman alm. Tutik, Sabtu (29/3/2025).


Hubungan komunikasi Dewi HTW Malaysia dengan M. Sholeh (kakak keenam alm. Tutik) sudah putus kontak sejak hari ketiga mayat Tutik tersimpan di kamar mayat rumah sakit. Nomor seluler Dewi telah diblokir oleh M. Sholeh usai debat kusir sehari sebelumnya, lantaran keluarga ahli waris dan kerabat Tutik lepas tangan terkesan tidak bertanggungjawab.


Setelah kejadian ini diberitakan, beruntung ada seseorang bernama Prabu Sasmito, sukarelawan yang tinggal di Indonesia mencoba menjembatani antara Dewi HTW Malaysia dengan M. Sholeh dan kerabat alm. Tutik.


“Setelah tikai saya dengan pak Sholeh soal pemakaman Tutik, dia sekarang memblokir nomor saya. Saya kesulitan sudah komunikasi dengan mereka, anak – anaknya yang tidak pernah merespon dari pertama, ini bagaimana nasib jenazah Tutik di Kolkas kamar mayat rumah sakit selanjutnya?,” keluh dongkol Dewi HTW Malaysia.


Dewi HTW menceritakan, pada 20 Maret 2025 Ia dihubungi pihak sopir Ambulance rumah sakit di Selangor, yang mengatakan ada pasien dengan paspor dan visa TKW bernama Tutik untuk diminta dijemput keluar dari rumah sakit. Ia dihubungi sopir Ambulance, karena Tutik mengaku tidak tahu kemana arah pulangnya.


“Saya menerima panggilan telp dari seorang lelaki melayu yang bertanya apa benar ini nomor HTW atas nama Dewi Kholifah?. Seterusnya lelaki Melayu itu mengatakan ada wanita Warga Indonesia yang menerima rawatan, dan Doktor yang merawatnya memberi kebenaran pulang. Namum pesakit WNI tidak mempunyai arah tujuannya hendak pulang ke mana,” cerita Dewi HTW.


“Seterusnya di minta saya datang ke Hospital menjemputnya. Sebelum saya datang saya berunding di dalam talian bersama petugas tersebut menyangkut Dana biaya perobatannya,” imbuh ceritanya. 


Setelah Dewi HTW berunding secara kekeluargaan dengan manajemen rumah sakit, kemudian semua biaya perawatan dan pengobatan terhadap Tutik dibebaskan, asal bisa di bawa pulang.

Dari pihak rumah sakit selanjutnya menyerahkan Tutik kepada Dewi HTW beserta Paspor Antarabangsa atas nama TUTIK BT ISMAN KARTA, Obat – obatan, Handset (telepon seluler), Tas berisi beberapa helai pakaian milik Tutik, Kursi roda /wheel chair.


Diinformasikan dari pihak rumah sakit, bahwa Tutik mengalami sakit komplikasi Stroke yang mendera separuh badan dan Jantung. 

Diceritakannya pula oleh Sopir Ambulance, Tutik beberapa hari sebelumnya dikabarkan pingsan di tangga Masjid Puchong, Selangor. Pihak Ambulance rumah sakit dihubungi oleh pengurus masjid, untuk mendapatkan pertolongan rumah sakit hingga kondisi kesehatan Tutik dipersilahkan untuk rawat jalan diluar rumah sakit.


Selanjutnya Tutik dipulangkan ke rumah Dewi HTW untuk dirawat jalan, Dewi sembari melacak keberadaan keluarga dan kerabatnya yang tinggal di Indonesia. Lalu didapatilah kontak nomor WA M. Sholeh dan anak – anak beserta suami Tutik, yang kemudian dibuatkan WAG (WhatsApp Grup) untuk memudahkan komunikasinya.


Dokumen Tutik masih terbengkalai juga di Selangor - Malaysia. (Foto : Hari)


Respon yang kurang santun dari anak – anak dan suami Tutik yang dialami Dewi HTW, ketika ia mengunggah video terbaru kondisi Tutik saat ini. Ahli waris suami dan anak – anak Tutik seketika itu left WAG. 


Perlakuan yang tidak mengenakkan dialami Dewi HTW saat beberapa hari kemudian dalam koordinasi percakapan WAG, M. Sholeh juga left grup dan memblokir nomor kontak Dewi, lantaran debat kusir bahwa keluarga dan kerabat Tutik masih kekeh lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewi.


“Saya kembali hubungi pak Sholeh dengan handset milik Tutik, lalu terjadi obrolan kembali. Intinya, kalau memang keluarganya dan saudaranya masih tidak mau bertanggungjawab, tolong buatkan surat Waris yang sah supaya almarhum Tutik bisa segera saya kuburkan disini (di Selangor Malaysia),” pinta Dewi HTW.


Selama beberapa waktu Tutik dalam perawatan di rumah Dewi, sehari sebelum meninggal, Tutik mulai menolak makan dan minum obat saat disuapin, bahkan Tutik sengaja menampik dan memuntahkan obat dari rumah sakit. 


“Oleh hospital Tutik di sahkan meninggal pada 24 March 2025 lebih kurang jam 01:30 a.m. Pada jam 01:16:00 a.m. Tutik masih bernafas,” ujar Dewi HTW Malaysia.


Sudah 5 hari ini jenazah alm. Tutik masih tersimpan di lemari es kamar mayat rumah sakit, dan sebentar lagi Lebaran Idul Fitri akan tiba. 


Atas dasar kemanusiaan, Dewi pantang menyerah, semangat untuk memakamkan jenazah Tutik terus dilakukannya berkoordinasi dengan KBRI dan terus mendesak pihak keluarga dan kerabat alm. Tutik untuk diterbitkan surat pernyataan dari ahli waris yang resmi dari pemerintahan setempat, bila memang alm. Tutik tidak mampu dipulangkan dan akan dikuburkannya di Malaysia.


Sementara itu, M. Sholeh kakak ketujuh alm. Tutik ketika dihubungi awak media lewat pesan singkat WhatsApp (WA) hanya menjawab jenazah adiknya sudah diurus oleh HTW Perwakilan Malaysia. 


“Jenazah adik Tutik SUDAH DIURUS ” HTW PERWAKILAN MALAYSIA “, Seseorang a/n Ketua HTW Perwakilan Malaysia,” jawab Sholeh lewat pesan WA, Sabtu (29/3/2025).


Sampai berita ini diunggah, Sholeh tidak menjawab ketika ditanya awak media alasan apa pihak keluarga sebagai ahli waris dan kerabatnya tidak memulangkan jenazah alm. Tutik ke tanah air dan apa masalahnya Tutik semasa hidup terhadap keluarga besarnya?. 


Terahir jawaban pesannya, Sholeh mengatakan demikian, “SEPURANE, Mas … , iki SAJAK PRIVAT — aku ra isa matur !!!”.


Berdasarkan rekaman obrolan dan pesan singkat antara Dewi HTW dengan Sholeh yang di share, diceritakan bahwa sebelum merantau ke Malaysia Tutik selama 20 tahun merantau di Saudi Arabia.


Tutik dianggap oleh keluarga besarnya telah merepotkan dan menyusahkan, lantaran minta dan mengaku juga pinjam uang untuk biaya dokumen – dokumen sebagai TKW di Saudi Arabia. 


“Sejak adik kami Tutik berangkat ke Arab Saudi, kami tidak pernah dikabari dia tinggal dimana disana, sekali lagi selama Tutik merantau tidak pernah mengirim uang sepeserpun ke keluarganya. 


Suami dan 4 anaknya ditelantarkan, anak bungsunya saat itu berusia belum setahun ditinggal dan ditelantarkan sama Tutik,” ujar bunyi percakapan Sholeh kepada Dewi HTW Malaysia.


“Terus Tutik sempat pulang ke rumah saya di Kediri dia tidak berani pulang ke rumah keluarganya. Tutik numpang tinggal di rumah kami beberapa bulan, kemudian pinjam uang lagi untuk pengurusan dokumen – dokumen kerja di Malaysia sebagai TKW. 


Kami semuanya tidak pernah tahu Tutik berangkat ke Malaysia lewat agen apa dan berangkatnya dari mana, tiba – tiba Bu Dewi HTW menghubungi keberadaan Tutik dan merawat Tutik,” ujar Sholeh lagi dalam obrolan dengan Dewi HTW.


KBRI di Malaysia yang menanganinya masih terus menelusuri mengumpulkan data tentang sosok Tutik, apakah ia berangkat sebagai TKW melalui agen PJTKI secara legal ataukah ilegal. 


KBRI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Diraja Malaysia, HTW dan Pemerintah RI untuk memastikan jenazah Tutik dikeluarkan dari kamar mayat rumah sakit dan kepastian tempat pemakamannya.


Namun prosesnya menjadi terhambat, lantaran lambannya dari pihak keluarga dan kerabat alm. Tutik untuk mengurus surat keterangan dan pernyataan ahli waris di pemerintahannya setempat. 


Ditambah lagi informasi dari Dewi HTW Malaysia, saat ini telah masuk suasana libur Lebaran Idul Fitri 1446 H, yang dimungkinkan proses pengurusan jenazah Tutik akan dilanjutkan pada H+4 Lebaran.


Jurnalis : Hari 

News Of This Week