Senin, 17 April 2017 | 11:00 | Wita
BN Online, Makassar--- Sekolah Dasar Negeri (SDN) PAM Kota Makassar yang berstatus sebagai sekolah percontohan diduga berbuat tidak etis. Selain diduga melakukan eksploitasi terhadap murid-muridnya juga diam-diam melakukan pungutan liar kepada orangtua murid dengan nilai yang beragam.
Hal tersebut dilakukan oleh pihak sekolah ketika menanti kunjungan kerja Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto tepatnya pekan lalu.
"Anak murid dipekerjakan untuk mengecat lantai sekolah disiang bolong jelang kunjungan Walikota ke sekolah tersebut ,"kata salah salah satu orangtua murid yang minta namanya untuk tidak disebutkan via telepon, Minggu (16/4/2017).
Tak hanya murid yang dipekerjakan pada jam pelajaran berlangsung, pihak sekolah juga diam-diam menarik yang diduga pungli kepada orangtua murid guna membeli bahan material cat menjelang kunjungan tersebut.
"Dari daftar yang ada pada permintaan sumbangan beragam ke orangtua murid ada yang Rp 20 Ribu hingga Rp 400 Ribu, "terangnya.
Wahidin Kamase yang juga memiliki keponakan bersekolah di SDN PAM Makassar tersebut juga membenarkan adanya kabar demikian.
"Jadi mempekerjakan murid demikian itu sudah keterlaluan selain bentuk eksploitasi juga masuk dalam ranah pelanggaran undang-undang perlindungan anak. Saya punya bukti foto dengan jelas termasuk dugaan pungli yang dimaksud,"tegas Wahidin mantan Ketua Umum Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) wilayah Sulsel.
Dia berharap Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dapat melakukan evaluasi terhadap kepala sekolah SDN PAM Makassar yang dinilai sebagai orang yang bertanggungjawab atas adanya tindakan tak etis tersebut.
"Kepsek harus dimintai pertanggungjawaban jangan kemudian karena mengejar pencitraan dimata Walikota tapi justru melakukan pelanggaran hukum. Ini tak boleh dibiarkan, "ucap Wahidin.
Sementara itu pihak kepala sekolah SDN PAM Makassar membantah adanya hal tersebut dan menegaskan bahwa itu bukan eksploitasi melainkan memang keinginan siswa saja untuk sukarela melakukan pengecetan paping blok. Tandasnya.
Lanjut menurut Burhanuddin selaku kepala sekolah SDN PAM Makassar, juga menguraikan perihal sumbangan tersebut adalah sukarela dan bukan wajib, jumlahnya pun tidak di tentukan, pungkas Burhanuddin.
"Sumbangan itu juga sukarela dan tidak mengikat begitupun dengan jumlah sumbangan bervariasi" kata dia.
Ada 425 anak, yang membantu silahkan bandingkan dengan jumlah jari.
Foto seperti ini ada yang jumlah siswa yg ikut kegiatan jauh lebih banyak. Contoh; kerja bhakti, menyapu lantai, menyiram tanaman, dan masih banyak yg lain
Apa itu semua disebut eksploitasi???Wartawan orang cerdas yg bisa melihat/ membaca situasi yg real. Jagan hanya mendengar sepihak.
Makasih sudah mengkonfirmasi, moga bisa memberi edukasi yg baik untuk masyarakat. Pendidikan adalah tanggung jawab kita semua demi generasi yg akan memelihara dan merawat kita dimasa tua atau mengurus jenazah kita saat mati dan mendoakan saat dlm kubur.
Makasih skali lagi atas konfirmasinya, mohon maaf kalau tdk berkenang.(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny