BN Online, Selayar----Benteng Selayar, ISKANDAR ZULKARNAIN Selaku KABID KOKAM ( Kepala Bidang Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah ) Selayar, Menyegel SMP Muhammadiyah, 8 Agustus 2017, Pukul 20.00 Wita ( kemarin malam)
Penyegelan Sekolah sudah menjadi Alternatif ketika ada hal-hal tertentu yang tidak bisa di selesaikan dengan persaudaraan, terutama Sekolah yang beralamat di jalan RA.Kartini No.15 Benteng Selayar tersebut disegel, sehingga proses Belajar terbengkalai, entah kapan akan di buka kembali, Namun bukan kali ini yang terjadi dalam beberapa waktu yang lalu SD yang terletak di Kecamatan Pasimasunggu Timur di segel oleh pemilik lahan.
Untuk kali ini merupakan konteks yang berbeda, setelah di konfirmasi mengenai penyegelan, Kabid Kokam tersebut menyatakan kekecewaannya serta alasannya kepada Majelis Dikdasmen terhadap penunjukan Kepala sekolah yang tidak berdasarkan aturan Organisasi.
"Berharap agar Majelis Dikdasmen segera menuntaskan persoalan pelanggaran tersebut yang sesuai dengan Aturan main Organisasi. Karena langkah yang di ambil Merupakan pelanggaran terhadap aturan organisasi dalam hal penunjukan kepala sekolah SMP" Ungkap Kabid Kokam tersebut.
Irwan Sahar selaku Ketua Majelis Pendidikan Kader sudah memanggil kokam sebelum eksekusi dilakukan dan.menyampaikan bahwa mohon bersabar dan jangan menempuh cara tersebut,dan tindakan kokam merupakan kezaliman terhdp regulasi persyarikatan diinjak2 tanpa ada solusi.
Mereka merasa bahwa waktu lebih setahun ini bukanlah waktu yang singkat. Sementara blm ada progres yg jelas tetang penyelesaian kasus duduknya Nandar jamal sbg Plt Kepsek yang tidak sesuai dengan mekanisme organisasi di muhammadiyah.
Saya berupaya meyakinkan PDM ( Pimpinan Daerah Muhammadiyah ) Drs.Abdullah dan majelis dikdasmen akan menyikapi hal ini sesegera mungkin. Akan tetapi Kokam minta selambat - lambatnya pkl 20.00 Wita.
Tadi malam sudah ada yang bisa menggaransi bahwa hal itu benar akan ditangani secepatnya. Disamping itu pihak kokam jg mendapatkan info yg akurat bahwa guru - guru disana tidak betah dengan plt kepsek, Karena pengelolaan keuangan yg tidak transparan hal ini terbukti sdh 3 kali ganti bendahara.
Awalnya Pak Nardin ke Ibu Ruwana lalu sekarang Ibu Nursiah. Belum lagi berkurangnya siswa baru yang mendaftar dari 3 ruangan menjadi 1 kelas besar ( digabungkan).(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny