BN Online, Gowa----Celebes Intelektual Law kembali menyoroti siswa dengan gurunya yang berpose menggunakan tagline salam punggawa. Simbol ini merupakan tagline Bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Ichsan Yasin Limpo (IYL).
Siswa yang berpose itu dari SDI Ciniayo, kecamatan Biringbulu. Melihat foto bersama gurunya dengan simbol salam punggawa itu, sangat tidak etis karena siswa diajar oleh gurunya untuk berpolitisasi.
Hal itu dipaparkan oleh Ridwan Basri sebagai Direktur Eksekutif Celebes Intelektual Law. Jumat (8/9/2017)
Dia juga menyampaikan untuk menjadi seorang Kepala Sekolah tidak lagi memerlukan pegabdian yang serius, kompetensi, dedikasi dan lainnya.
"Cukup dengan sedikit cari muka berperan sebagai tim sukses saat pilkada, yakin saja dengan gampang dia akan menjadi kepala sekolah," cetarnya.
Ridwan juga menjelaskan Institusi pendidikan atau lingkungan sekolah adalah wadah untuk menciptakan generasi yang potensial dengan pekerti luhur ternyata dinodai oleh kepentingan penguasa.
“Seperti yang terjadi di SDI Ciniayo itu sudah mempolitisasi lingkungan sekolah sebab ingin dikatakan loyal kepada penguasa daerah," ujarnya.
Jika permasalahan di atas dibiarkan saja, maka kata dia, tunggu saja dunia pendidikan ini akan hancur dan tidak memberikan arti dan makna apapun. Karena sumber daya manusia tidak akan terbentuk.
"Bagaimanapun hebatnya, keinginan Bupati Gowa untuk memperbaiki citra pendidikan di Gowa. Tidak akan terlaksana tanpa adanya kesadaran dan niat baik dari sang pemilik kebijakan," tandasnya.
"Jadi seharusnya institusi pendidikan perlu dijaga etikanya. Jangan politisasi anak sekolah, pendidikan harus steril dari politik," tegasnya.
Dan untuk gurunya yang ngajarin siswa untuk berpolitisasi harus ada sanksi, supaya ada efek jerah.(Shanty)
Editor : BN | Sulsel | Dny