BN Online, Makassar----Sikap Kapolrestabes Makassar yang cenderung menutup mata menyikapi tuntutan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Makassar memancing reaksi Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII, Saiful Jihad.
Saiful yang juga dosen di Universitas Hasanuddin ini menilai urusan aksi demonstrasi yang dilakukan PMII Cabang Makassar ini sebenarnya sederhana kalau pihak kepolisian mau aksi ini segera berhenti.
“Tuntutannya juga wajar dan tidak berlebihan. Mereka hanya menuntut pihak kepolisian, meminta maaf,” tegasnya, Sabtu (4/11/17).
Dua hal yang menjadi tuntutan mahasiswa itu yakni mendesak Kapolrestabes segera meminta maaf atas tindakan represif mereka saat membubarkan aksi damai mahasiswa pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober yang lalu.
Karena, pihak kepolisian dinilai melakukan tindakan arogan saat memukuli mahasiswa yang mengakibatkan beberapa orang menderita luka berdarah dan luka lebam akibat pikulan.
Kedua, kata warga Nahdlatul Ulama (NU) ini PMII mendesak pihak kepolisian meminta maaf atas tudingan yang bernada pelecehan oleh salah seorang petinggi Polda, lewat pesan WA, bahwa PMII cari perhatian sehingga melakukan aksi.
Oleh karena itu, sebagai alumni PMII, dan sebagai senior dari adik-adik PMII pihaknya meminta pihak kepolisian menyikapi tuntutan adik-adik mahasiswa secara bijak.
“Adik-adik mahasiswa tidak butuh yang lain, mereka butuh mengembalikan marwah gerakan mereka yang murni tanpa ditunggangi kepentingan apapun, serta mengembalikan marwah organisasi mereka yang dianggap dilecehkan oleh oknum kepolisian,” pungkasnya.
Oleh karena itu, atas nama alumni PMII, yang pernah merasakan idealisme sebuah pergerakan, mengimbau pihak kepolisian bisa lebih bijak dalam merespon tuntutan tersebut.(*)
Editor : BN | Sulsel | Dny