Rabu |12 Desember 2017 | 21;44 Wita
BN ONLine Makassar---Perseturan tahta kepemimpinan kesultanan Palembang yang terjadi sejak abad 18 antara Sultan Mahmud Badaruddin II (1804-1812, 1813, 1818-1821) dengan Sultan Ahmad Najamuddin II (1812-1813, 1813-1818) masih menyisahkan perdebatan hingga saat ini.
Meski kerajaan palembang telah dibubarkan oleh kolonia belanda sejak tahun 1821, namun berbagai versi cerita sejarah dari berbagai pihak pun bermunculan dan kini mengakibatkan polemik di sejumlah media lokal maupun forum diskusi dimana Palembang memiliki dua sultan yakni Raden Mas Syafei Prabu Diraja sebagai Sultan Mahmud Badaruddin III dan Raden Mahmud Badaruddin sebagai Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Bukan hanya itu, seorang pria di Makassar bernama Raden Abd Karim AR Tjie mengaku sebagai keturunan dari Pangeran Prabu Diwongso yang juga merupakan anak dari Susuhunan Machmud Badaruddin II.
Pria yang akrab disapa Pak Raden ini dengan gamblang menjelaskan silisilah keturunannya kepada media saat ditemui di kediamannya di wilayah Manggala Makassar, kemarin.
Raden menjelaskan, untuk dikukuhkan sebagai Sultan Palembang, selain orang tersebut memiliki keturunan silsilah yang jelas juga harus memiliki karomah yang memang berasal dari leluhur yang terwariskan secara langsung.
"Seorang Sultan Palembang itu harus jelas silsilah keturunannya, bukan hanya memiliki benda pusaka, tapi juga memiliki ilmu karomah yang merupakan warisan leluhur," ungkapnya seraya menunjukkan selembar kertas berisikan susunan gambar silsilah keturunan dari Sultan Mahmud Badarruddin.
Raden mengakui, bahwa dirinya berada pada silsilah keturunan Prabu Diwongso Muhammad Zen yang merupakan anak Sultan Mahmud Badaruddin dari Ratu Ilir Yang Mas Irah.Selain itu, ungkap pria yang kesehariannya hidup sebagai pedagang ini, bahwa dirinya memiliki benda pusaka berumur ratusan tahun berupa sabuk/ikat pinggang yang diwariskan kepadanya.
Lebih lanjut Raden menguraikan, bahwa ikat pinggang tersebut sering digunakan Sultan Mahmud Badaruddin dalam peperangan, seraya menunjukkan ikat pinggang tersebut ke awak media.
"Ikat pinggang inilah yang sering digunakan Sultan Mahmud Badaruddin setiap kali berperang melawan musuh-musuhnya," ungkap pria kelahiran Palembang 62 tahun lalu ini.
Bahkan Raden juga siap menunjukkan ilmu leluhur yang dimilikinya kepada media bahkan ke khalayak ramai untuk membuktikan dirinya sebagai keturunan langsung dari Sultan Mahmud Badaruddin II. (*)
Editor |Bidik Makassar |Dien