BN Online, Jeneponto----Rapat koordinasi yang dilaksanakan Dinas Dikbud Kab Jeneponto diawal, sabtu diaula SKB Tamalatea, sabtu 27 Januari tahun 2018, tadi siang, menyimpulkan perlunya revitalisasi fungsi dan peran Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF).sbg UPT Dinas Dikbud Kab. Jeneponto, SKB menyelenggarakan program, memberikan bantuan teknis dan pengabdian ke masyarakat di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS).
Namun dalam mengemban tugasnya SKB yang terletak di Kel Tonrokassi Kec Tamalatea tersebut dihadapkan masalah klasik yakni kurangnya dukungan sarana prasarana dan minimnya SDM khususnya pamong belajar.
Menyadari kondisi tersebut Dinas Dikbud Kab Jeneponto pada TA 2018 ini merencanakan pembangunan 3 Ruang Kelas Baru (RKB) untuk kegiatan pembelajaran menyusul 2 RKB dan ruang kantor yang telah dibangun tahun 2017 lalu.
Sedang untuk mengatasi kekurangan pamong belajar maka Dinas telah mengajukan permintaan kepada Dirjen Paud Dikmas untuk pengangkatan 31 pamong belajar kontrak yang dipersiapkan sbg CPNS.
Pamong belajar PNS yang ada sekarang hanya 9 orang adapun tambahan pamong belajar yang dibutuhkan diantaranya berkualifikasi sarjana psikologi, komputer, fisika, kimia dan bhs ingris.
Menurut Kadis Dikbud Nur Alam,yang diutarakan kepada BN online Jeneponto, via wa sabtu 27 Januari 2018 mengungkapkan dukungan sarana dan tambahan pamong belajar tersebut sebagai bentuk revitalisasi fungsi dan peran SKB mendorong pendidikan non formal di daerah ini seperti pelibatan lebih luas peserta didik Paud serta pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat putus sekolah yang masih cukup tinggi, baik pemberian keterampilan (vokasi) maupun ujian kesetaraan paket A,B dan C yang kini sudah berbasis komputer.
Muara dari semua upaya itu diharapkan akan mendorong IPM bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam target RPJMD tandas Nur Alam. (Agus Munte).
Editor : BN | Sulsel | Dny
