BN Online, Makassar----Anggota Komisi V DPR RI Ir. Bambang Haryo Soekartono melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) spesifik ke Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan dan diterima Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Rahmatullah beserta jajarannya, Selasa (20/3/18).
Dalam kunjungannya, Bambang berdiskusi bersama seluruh unsur terkait di Pelabuhan Makassar, Kesyahbandaran Utama Makassar, Otoritas Pelabuhan, Disnav, Pelindo, dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut yang diwakili oleh INSA, Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), dan ALFI/ILFA.
“Dia menanggapi berbagai masukan terkait perkembangan terkini seputar Pelabuhan Makassar antara lain Makassar New Port Tahap 1A yang progres nya telah mencapai 64%,” tutur Rahmatullah.
Diantaranya adalah masukan dari APBMI dan INSA yang mengharapkan penambahan alat berat/crane pada Dermaga Soekarno dan penambahan space Dermaga Soekarno serta harapan ALFI/ILFA Sulsel untuk adanya direct call kapal Makassar Singapura.
Bambang berharap, segenap pihak memerhatikan hal-hal yang paling berpengaruh terhadap keselamatan pelayaran yang terdiri dari unsur utama yakni regulator, operator, dan fasilitator, serta unsur penunjang.
“Antara lain maintenance facility, lembaga pendidikan kepelautan, fungsi SAR pada CoastGuard/KPLP dan yang terakhir Perkiraan cuaca dari BMKG,” kata Bambang.
Menutup kunker dengan melaksanakan inspeksi ke VTS Navigasi, Kapal Patroli KPLP Kesyahbandaran Utama Makassar, Terminal Peti Kemas Makassar, dan Terminal Penumpang Pelabuhan Makassar.
Pada saat peninjauan ke kapal-kapal KPLP, Bambang menyatakan “Pelabuhan setingkat Pelabuhan Makassar wilayah Sulawesi Selatan yang dilewati poros maritim dunia dan poros maritim domestik ni harus mempunyai coastguard yang difasilitasi kapal yang memenuhi syarat, seperti kapal coastguard harus berukuran besar dengan kecepatan tinggi. Hal ini sebagai antisipasi keselamatan & keamanan yang ada di sekitar perairan Sulawesi Selatan bila terjadi masalah di perairan tersebut.
Sedangkan yang ada saat ini, jumlah kapal coastguard/KPLP hanya dua unit berukuran sangat kecil dg kecepatan sangat rendah, tentu ini tidak memenuhi persyaratan sebagai kapal penolong”, pungkasnya
Tetapi hal ini sudah langsung dikoordinasikan dg Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) agar pelabuhan Makassar dilengkapi minimal empat buah kapal ukuran besar”.
“Saya apresiasi pelayanan dan kesiapan fasilitas-fasilitas pendukung di Pelabuhan Makassar. Saya ingin Makassar menjadi Pelabuhan yang terbaik di Indonesia,” kuncinya.
Editor : BN | Sulsel | Dny