BN Online, Morowali----Pemerintah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini dalam situasi krisis Moneter. Pasalnya, setelah terjadinya Devisit Anggaran skala Nasional di Tahun 2017 lalu, kali ini di Tahun 2018, Daerah yang terkenal salah satu penghasil PAD terbesar di sulteng itu, kembali mengalami Devisit Anggaran yang mencapai angka yang fantastik hingga 400 Milyar (400M) lebih.
Penjabat Bupati Morowali Bartolomeus Tandigala saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab) menjelaskan apa yang saat ini dialami oleh Kabupaten Morowali, perlu perhatian yag serius dan dirinya berharap agar jangan saling menyalahkan satu sama lainnya.
"Persoalan ini harus kita carikan solusi bersama secepatnya dan jangan saling menuding, karena ini adalah tanggung jawab kita bersama," ungkapnya, Rabu (18/07).
Bartolomeus menambahkan, saat ini dirinya telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi defisit yang melanda Kabupaten Morowali. Salah satunya dengan melakukan pemangkasan Anggaran yang saat ini telah berjalan.
"Kita harus pilah, mana saja anggaran yang bisa kita pangkas. Dan saat ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada telah diminta untuk memilah program yang dianggap belum sangat dibutuhkan," jelasnya.
Berbicara soal besaran Anggaran tiap OPD yang akan dipangkas, Bartolomeus belum dapat menjelaskannya secara persentase, karena menurutnya bobot anggaran yang ada ditiap Instansi berbeda.
"Kita belum dapat menggambarkannya secara persentase, namun untuk 2 Dinas yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, akan diberikan perlakuan khusus karena sudah menjadi suatu kewajiban Daerah, sesuai ketentuan yang ada untuk memberikan masing-masing 20 persen (20%) Anggaran dari APBD yang ada kepada 2 Instansi tersebut," ujarnya.
Bartolomeus berharap agar Bupati terpilih kedepannya dapat lebih Dewasa dalam menghadapi persoalan yang saat ini melanda Kabupaten Morowali, dan dapat bekerja dengan mengenyampingkan nilai-nilai politis yang ada. (E Syam).
Editor : | BN Online | Dny