BN Online, Jeneponto-----Pasca penggantian kadis dukcapil kabupaten Jeneponto, yang awalnya dijabat H Baharuddin Nai,namun karena memasuki purnabakti (pensiun) sehingga kini dijabat sementara oleh kadis pol PP dan Damkar, Aspa Muji, M. si..
Sebelumnya kadis dukcapil kabupaten Jeneponto yang lama, kadang kantor ini sering mendapat sorotan yang sangat tajam dari masyarakat soal pelayanan yang buruk.Namun kesan pelayanan buruk yang melekat dikantor itu bukannya menghilang dengan kehadiran kadis baru, Aspa Muji, melainkan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan kartu keluarga (kk) dan kartu Tanda penduduk (KTP) serta akte kelahiran semakin buruk dikantor itu, padahal Aspa Muji baru 3 hari menjebat, sejak Jumat hingga senin (6/8)2018 tadi sore.
Dari pantauan awak media BN Online Jeneponto, diruang loket pelayanan, Senin (6/8/18) sekitar jam 15 wita sore tadi nampak terjadi penumpukan warga yang berjejer menumpuk diloket, ini disebabkan karena buruknya pelayanan yang diterapkan oleh sang kadis baru, Aspa Muji.
Dapat kita lihat, pada saat warga yang butuh pelayanan ktp, kk dan akte kelahiran, tiba-tiba keluar himbauan Aspa Muji diruang pelayanan, bahwa jam 15.00 sore sudah tidak ada kagi pelayanan."Saya sampaikan kepada pegawai diloket, jam 3 sore tidak ada lagi pelayanan".Teriak Aspa Muji bernada memerintah terhadap pegawainya yang didengar langsung sejumlah warga. Bukan hanya itu Aspa Muji juga bilang kepada warga untuk menghindari calo dalam pengurusan ktp, kk dan akte kelahiran.
Sorotan itu diungkapkan oleh ketua LSM BAIM HAM RI kab. Jeneponto, Sahabuddin kepda BN Online Jeneponto, senin (6/8/18) tadi sore.
Sahabuddin menilai justeru pelayanan yang diterapkan Aspa Muji, malah sangat meresahkan warga, karena sering terjadi penumpukan berkas diloket, karena sejumlah oknum pegawai discapil banyak membawa masuk berkas, kk, ktp dan akte kelahiran ke pada operator kk dan ktp, sehingga banyak warga terbengkalai, pulang dengan tangan hampa tidak selesai urusan mereka.
ronisnya lagi, kata Sahabuddin, bsmyak warga tak terlayani gara-gara kebijakan yang diperintahkan Asoa Muji, agar pelayanan hanya sampai jam tiga saja.
Bukan hanya Sahabuddin, yang menilai pelayanan yang diterapkan kadis disdukcapil itu buruk, akan tetapi siroran itu muncul dari salah seorang ibu rumah tangga warga Monro-Monro. Kepada BN online warga itu mengatakan dirinya dipinpong oleh para petugas loket yang baku lempar tanggung jawab, yang akhirnya urusan ktp anak saya terbengkalai. Ujarnya kesal.
Menanggapi hal itu, kadis pol pp dan damkar, yang rangkap jabatan, Aspa Muji yang terkesan sombong itu, saat dikonfirmasi BN Online Jeneponto, sekitar jam 15.00 wita sore tadi, dengan wajah polosnya menyangkal, jika yang dia maksud pelayanan hanya sampai jam 15 00 sore adalah yang belum terproses berkasnya dan yang sudah terlanjur berkasnya tetap dilayani hingga selesai. "Jadi itu maksud saya, hanya yang terlanjur terproses berkasnya dilayani, yang baru mau kasi masuk berkas ya sampai jam tiga saja.
Ditanya bagaiman tekad anda memutus mata rantai dugaan pungli yang dianggap membudaya dijajaran kantor capil oleh oknumnya sendiri dan masyarakat? Aspa Muji dari alumni STPDN ini mengakui pihaknya berupaya berantas calo dikantornya. (Agus Munte).
Editor : | BN Online | Dny