BN Online, Makassar----Pulau Bacan, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara beberapa waktu lalu sempat tersohor karena batu akik. Selain kualitas batu, wilayah ini menyimpan objek wisata sejarah menarik, seperti Rumah Kesultan Bacan, berciri khas gaya kolonial yang sampai sekarang masih kokoh berdiri dan terawat. Nama Bacan adalah satu dari empat kesultanan di Maluku.
Bagi penikmat alam, demi mengabadikan momen berkesan dengan fotografi, bisa menyusuri Cagar Alam Gunung Sibela sembari melihat langsung keanekaragaman hayati di dalamnya. Sibela ialah salah satu gunung tertinggi di Maluku Utara yang mempunyai ketinggian sekitar 2.100 meter.
Masih dalam satu gugusan kepulauan Maluku, mengerucut ‘Ambon Manise’ dikenal karena menggambarkan beragam tujuan wisata nan elok dan kota ini sudah tenar kaya akan musik. Ambon tetap tidak kehilangan pesona hamparan alam, pantai menawan, pasir melandai, aneka kuliner, budaya dan kehangatan pendukuk lokal serta menyuguhkan banyak peninggalan sejarah yang sangat cocok untuk dijelajahi.
Kekhasan kontur wilayah dan nuansa ketenangan telah menjadikan daya pikat tersendiri. Karena terpesona Indonesia Timur yang selalu meneduhkan, akhirnya menarik banyak wisatawan untuk mendatangi Halsel dan Ambon.
Wings Air (kode penerbangan IW) member of Lion Air Group mulai 10 September 2018 akan meluncurkan rute baru dari Labuha, Halmahera Selatan menuju Ambon, Maluku. Jaringan ini menempatkan Wings Air sebagai maskapai satu-satunya yang menghubungkan kedua destinasi secara regular.
Wings Air menggunakan jadwal keberangkatan (schedule time departure/ STD) pada 09.15 WIT dari Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha (LAH) bernomor IW1543. Pesawat akan diperkirakan mendarat pukul 10.15 WIT di Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon (AMQ).
Untuk penerbangan kembali, Wings Air akan lepas landas dari Ambon pukul 12.15 WIT dengan nomor IW 1542, kemudian dijadwalkan tiba pada 13.15 WIT di Labuha. Untuk layanan terbaru ini, Wings Air terbang dengan frekuensi satu kali setiap hari.
Ramaditya Handoko, Corporate Communications mengatakan kehadiran rute baru di koridor Maluku menjadi salah satu bentuk keseriusan Wings Air untuk menjembatani antarwilayah melalui transportasi udara, dengan tetap mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
“Wings Air berkomitmen memperkuat konektivitas domestik dan regional. Jaringan terbaru Wings Air ini akan memberikan nilai efektivitas para travelers maupun business, karena waktu tempuh Labuha menuju Ambon relatif singkat yaitu berkisar 60 menit,” ucapnya.
Keunggulan lainnya, wisatawan serta masyarakat yang berasal dari Halsel dapat melanjutkan penerbangan di Ambon ke tujuan Namlea, Tual, Saumlaki, Fak-Fak, Sorong, Makassar, Surabaya, Jakarta dan kota-kota lainnya. Begitu juga sebaliknya, warga Maluku dan pelancong yang singgah terlebih dahulu di Labuha bisa meneruskan ke destinasi menarik selanjutnya antara lain Ternate, Manado, Gorontalo, Luwuk, Balikpapan, Palu.
Rute Labuha ke Ambon pergi pulang (PP) dioperasikan berdasarkan tingginya permintaan travelers yang mengharapkan tersedia penerbangan langsung dalam akses sektor pariwisata serta upaya Wings Air menarik minat wisatawan mancanegara (wisman), wisatawan nusantara (wisnus) ke tujuan wisata dan pusat pertumbuhan ekonomi baru, terutama di Indonesia bagian Timur. Disisi lain, langkah Wings Air ini dapat membantu menggeliatkan sektor investasi, logistik, perdagangan dan bisnis, mengingat potensi sumber daya di kedua daerah sangat melimpah.
Dalam mewujudkan koneksi terbaik, Wings Air mengoperasikan pesawat turboprop tipe ATR 72-500 atau ATR 72-600 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat pabrikan Toulouse, Prancis tersebut dikenal paling nyaman dan canggih di kelasnya yang mampu menerbangi rute jarak pendek.
Wings Air menawarkan travelers terbang dengan ATR 72 untuk sensasi tersendiri yang akan menambah pengalaman terbang, diantaranya interior pesawat didesain modern dan futuristik, sehingga bisa lebih santai saat berada di kabin sekaligus menikmati suasana perjalanan semakin asyik serta bisa melihat pemandangan luar yang akan memanjakan mata karena pesawat mampu terbang dengan rendah.
“Wings Air memproyeksikan, bahwa tren pertumbuhan perjalanan udara melalui Labuha dan Ambon terus meningkat. Dengan demikian, berpotensi besar mampu memberikan peluang bagi Wings Air untuk meningkatkan pengembangan bisnis, seperti penambahan jumlah frekuensi terbang ataupun pembukaan rute baru,” pungkas Handoko.
Sampai saat ini, Wings Air telah terbang ke 110destinasi dalam dan luar negeri. Untuk jaringan regional, sudah melayani ke Kuching, Malaka di Malaysia. Wings Air memiliki frekuensi yang mencapai lebih dari 350 penerbangan perhari dengan didukung 61 armada ATR 72-500/ 600. (*).
Editor : | BN Online | Dny