BN Online, Makassar----Semakin menjamurnya pedagang lapak yang memakai fasilitas umum (FASUM) akibatnya membuat akses jalan yang biasa di gunakan pejalan kaki dan pengendara baik Roda dua dan empat terhambat.
Seperti yang terlihat di samping pasar Pa’baeng-Baeng Barat, menjadikan pemandangan terkesan kumuh di poros Jalan Sultan Alauddin Makassar,Jumat (07/09/18).
Salah seorang pengendara yang melintas merasa kesal, lantaran kendaraannya susah melewati jalan tersebut Inspeksi Kanal Pa' Baeng-bareng, Para penjual sudah menutupi jalan hingga ujung pukul ujung,"kata Rendra.
Tumpukan kayu, balok hingga atap yang terkesan jorok ini membuat Makassar yang telah meraih Adipura di Tingkat nasional terkesan tidak wajar.
Para pedagang pasar yang di temui mengaku bahwa mereka juga membayar retribusi harian, serta dia berjualan sejak dari tahun 1997 sampai sekarang.
Kegiatan para penjual ini hampir tidak terlihat lagi pemandangan seperti program Walikota, Makassar Tidak Rantasa (MTR) seperti yang terlihat dari pemandangan ujung Jalan Inpeksi Kanal.
Kepala pasar Pabaeng-baeng barat Andi Sutanto ditemui awak media menjelaskan bahwa para pedagang itu berjualan sejak lama, ia mengaku bahwa PK5 tersebut menghambat pengendara saat melintas di Jalan itu. Kepadatan itu dimulai sejak pasca kebakaran pasar baeng-baeng kala itu, para pedagang menempati kanal sebagai tempat usaha," pungkasnya.
"Ia melanjutkan bahwa sejak tahun 2015 pernah ada wacana untuk pengembalian fungsi Kanal, Tapi para pedagang beranggapan tidak sempat untuk direlokasi. Tapi sekarang itu sudah ada tempat untuk relokasi di Pa' Baeng-Baeng Barat," terangnya.
Mengenai pedagang pasar di kanal itu disebutkan oleh Kepala Pasar, bahwa mereka tidak mempunyai ijin dari Kelurahan dan pemerintah.
"Lebih jauh ia menyampaikan bahwa dirinya siap mengawal Pemerintah ketika Pasar Pa'baeng-baeng Barat ini, di pindahkan ditempat yang telah disiapkan seperti pengembalian fungsi jalan di Pasar Sentral yang di gunakan hingga tahun-ketahun," imbuhya.
Editor : | BN Online | Dny
